Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Agus Herta Sumarto mengungkapkan, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membutuhkan sosok pemimpin definitif yang berpengalaman di bidangnya hingga memiliki rekam jejak yang baik.

“Proyek super besar seperti IKN tentunya memerlukan orang yang sudah sangat berpengalaman, rekam jejaknya cemerlang,” ujar Agus kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.

Ia juga berharap, pemimpin definitif IKN selanjutnya memiliki kapabilitas baik yang dibuktikan dengan pengalaman dan rekam jejak. Selain itu, sosok penting ini diharapkan juga memiliki integritas dan tahan banting dalam segala situasi dan kondisi dalam membangun dan mengembangkan IKN.

“Harus tahan banting, karena sebagai kepala otorita tentunya bukan hanya dituntut untuk bisa menjalankan proyek dengan baik. Kepala otorita juga akan bersinggungan dengan dinamika politik yang seringkali tidak ada kaitannya dengan kinerja operasi pembangunan,” tambahnya.

Sebagai evaluasi, ia merekomendasikan pemerintah untuk fokus terhadap desain dan rencana yang sudah ditetapkan di awal proses pembangunan IKN termasuk dari proses monitoring dan evaluasi.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah realistis dan tidak mengecilkan risiko yang dihadapi dalam pembangunan proyek di IKN.

Sebelumnya Pemerintah mengumumkan pengunduran diri Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono dan Wakil OIKN Dhony Rahajoe di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin. 

Menindaklanjuti hal itu, telah terbit Keputusan Presiden (Keppres) yang mengangkat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala Otorita IKN dan Wakil Menteri ATR Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala Otorita IKN.
 
Presiden RI meminta Basuki dan Raja Juli menjamin percepatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, sesuai visi pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.

 

Pewarta: Sinta Ambarwati

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024