Pesta adat dan budaya suku Dayak Wehea, yaitu Lom Plai di Desa Nehas Liah Bing, Kutai Timur, Kalimantan Timur, menjadi ajang tradisi dan kearifan lokal Kabupaten Kutai Timur, demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Ririn Sari Dewi.
"Pesta Lom Plai menawarkan atraksi-atrais budaya yang unik, seperti Laq Gues, yaitu tradisi khas menjamu tamu dengan harapan membawa rezeki dan kemudahan pada masa depan," kata Ririn dalam keterangan di Samarinda, Minggu.
Festival Lom Plai digelar pada 15 Maret - 24 April 2024 sebagai simbol masyarakat Dayak Wehea atas rasa syukur panen padi.
Ririn mengatakan pesta adat itu juga termasuk parade kostum tradisional, serta pertunjukkan perang-perangan di atas rakit yang disebut Seksiang.
Lom Plai, lanjutnya, juga menyuguhkan sisi sakral adat Dayak melalui ritual Embos Min. Dalam ritual itu, perempuan dewasa tampil untuk membersihkan desa demi mengusir kesialan. Adat yang juga sakral adalah Mengsaq Pang Tung Eleang, yaitu prosesi ketua adat disiram oleh seorang gadis sebagai simbol pembersihan dan pembaharuan.
Kemeriahan Lom Plai untuk para pengunjung festival budaya itu adalah Pengsaq dan Peknai. Dalam kegiatan itu, pengunjung dan warga lokal bersama-sama mencoret wajah dengan arang dan bermain air. Pengsaq dan Peknai melambangkan semangat baru dan rasa syukur kepada leluhur Wehea.
Baca juga: Lom Plai, Ritual Adat Syukur Wehea
"Lom Plai Wehea merupakan tradisi unik, kearifan lokal yang mendalam, dalam kemasan suasana meriah. Festival itu menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta budaya dan wisatawan yang mencari pengalaman otentik di Kalimantan Timur," ujarnya.
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengakui potensi besar Lom Plai sebagai destinasi wisata budaya. Dia meminta Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mengadakan kegiatan yang lebih besar dan mengundang partisipasi internasional.
"Pesta adat itu merupakan langkah strategis mempromosikan Kutai Timur ke tingkat nasional dan internasional," tuturnya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Pengembangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masruroh menambahkan Lom Plai telah menjadi bagian dari agenda Kharisma Event Nusantara selama dua tahun berturut-turut.
"Kami akan berkolaborasi untuk meningkatkan skala Pesta Adat Lom Plai ke tingkat yang lebih luas," ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim: Pesta adat Lom Plai kenalkan budaya ke internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Pesta Lom Plai menawarkan atraksi-atrais budaya yang unik, seperti Laq Gues, yaitu tradisi khas menjamu tamu dengan harapan membawa rezeki dan kemudahan pada masa depan," kata Ririn dalam keterangan di Samarinda, Minggu.
Festival Lom Plai digelar pada 15 Maret - 24 April 2024 sebagai simbol masyarakat Dayak Wehea atas rasa syukur panen padi.
Ririn mengatakan pesta adat itu juga termasuk parade kostum tradisional, serta pertunjukkan perang-perangan di atas rakit yang disebut Seksiang.
Lom Plai, lanjutnya, juga menyuguhkan sisi sakral adat Dayak melalui ritual Embos Min. Dalam ritual itu, perempuan dewasa tampil untuk membersihkan desa demi mengusir kesialan. Adat yang juga sakral adalah Mengsaq Pang Tung Eleang, yaitu prosesi ketua adat disiram oleh seorang gadis sebagai simbol pembersihan dan pembaharuan.
Kemeriahan Lom Plai untuk para pengunjung festival budaya itu adalah Pengsaq dan Peknai. Dalam kegiatan itu, pengunjung dan warga lokal bersama-sama mencoret wajah dengan arang dan bermain air. Pengsaq dan Peknai melambangkan semangat baru dan rasa syukur kepada leluhur Wehea.
Baca juga: Lom Plai, Ritual Adat Syukur Wehea
"Lom Plai Wehea merupakan tradisi unik, kearifan lokal yang mendalam, dalam kemasan suasana meriah. Festival itu menjadi destinasi yang wajib dikunjungi bagi pecinta budaya dan wisatawan yang mencari pengalaman otentik di Kalimantan Timur," ujarnya.
Pj Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik mengakui potensi besar Lom Plai sebagai destinasi wisata budaya. Dia meminta Pemerintah Kabupaten Kutai Timur untuk mengadakan kegiatan yang lebih besar dan mengundang partisipasi internasional.
"Pesta adat itu merupakan langkah strategis mempromosikan Kutai Timur ke tingkat nasional dan internasional," tuturnya.
Sementara, Staf Ahli Bidang Pengembangan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Masruroh menambahkan Lom Plai telah menjadi bagian dari agenda Kharisma Event Nusantara selama dua tahun berturut-turut.
"Kami akan berkolaborasi untuk meningkatkan skala Pesta Adat Lom Plai ke tingkat yang lebih luas," ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Kaltim: Pesta adat Lom Plai kenalkan budaya ke internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024