Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono  yakin bahwa IKN bisa menjawab keinginan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo agar menjadi kiblat dari ekonomi digital di Indonesia.

"Cetak biru kami yaitu cetak biru kota cerdas Nusantara memang mengarah kesana," kata kepala Otorita IKN Bambang Susantono di Penajam Paser Utara , Jumat (1/3).

Ia menjelaskan cetak biru adalah kerangka kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan yang meliputi penetapan tujuan dan sasaran, penyusunan strategi, pelaksanaan program dan fokus kegiatan serta langkah-langkah atau implementasi yang harus dilaksanakan oleh setiap unit di lingkungan kerja.

Dalam konteks cetak biru kota cerdas Nusantara Bambang menyebutkan kota berlandaskan sistem berbasis teknologi sebagai senjata utama untuk mendorong efisiensi layanan kota.

Jadi katanya dengan menggunakan teknologi terciptanya inklusi digital dan keterlibatan warga dengan mengintegrasikan teknologi di semua aspek perkotaan. 

"Termasuk dalam dunia transaksi yang bermuara ke cashles (pembayaran non tunai)," katanya.

Bambang meyakini masyarakat sekitar IKN sudah mengetahui penggunaan pembayaran non tunai mengingat di era teknologi penggunaan transaksi digital sudah bukan lagi hal tabu.

"Tapi kami harus lebih mensosialisasikan agar orang di IKN dan sekitarnya memiliki pengetahuan tentang digital finance," kata dia.

Untuk itu, Otorita IKN berencana menggelar training atau pelatihan kepada masyarakat sekitar agar tidak terjerat dalam sisi negatif digital finance seperti dunia pinjaman online (Pinjol) dan sebagainya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking di cluster industri keuangan dan perbankan di IKN berharap kota tersebut mampu mendorong untuk bertransformasi dari pola ekonomi lama ke pola ekonomi baru karena memang pola lanscape ekonomi dunia saat ini sudah berubah. 

"IKN ini harus menjadi contoh dari transformasi ekonomi Indonesia yang beralih ke dunia digital," harap Bambang.

Pewarta: Muhammad Solih Januar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024