Kota Balikpapan membuka dua koridor Sarana Transportasi Umum Masal (SAUM) Trans Balikpapan Nyaman untuk penunjang fasilitas kota sebagai penyangga dari Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara..
"Sebagai kota penyangga, sudah seharusnya kita menyesuaikan dengan konsep smart city, maka kami kembangkan sarana transportasi masal," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adward Skenda Putra di Balikpapan, Rabu (28/2).
Adapun dua koridor tambahan itu yakni dari Batu Ampar (Balikpapan Utara) menuju Jalan Ahmad Yani (Balikpapan Tengah), serta Jalan MT Haryono (Balikpapan Selatan) dan kembali ke Batu Ampar.
"Kemudian untuk yang kedua itu, dari Pelabuhan Semayang (Balikpapan Kota) hingga ke Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan (PP)," sebutnya.
Adward Skenda Putra akrab dipanggil Edo itu berharap penambahan koridor SAUM tersebut bisa segera terealisasi di tahun ini.
Dia memperkirakan di Balikpapan membutuhkan sedikitnya 30 unit bus untuk SAUM Trans Balikpapan Nyaman di dua koridor yang telah direncanakan.
Dengan adanya hal tersebut Dishub Balikpapan mengajukan kebutuhan anggaran ke Kementerian Perhubungan dengan harapan Balikpapan mendapatkan bantuan bus dari pemerintah pusat.
Menurutnya SAUM di Kota Balikpapan, gambarannya kurang lebih seperti bus Trans di DKI Jakarta, oleh sebab itu, namanya pun Trans Balikpapan nyaman. Saat ini Dishub Balikpapan juga telah menyiapkan sejumlah halte di beberapa titik di Kota Balikpapan.
"Bus SAUM itu akan tiba setiap 15 menit sekali nantinya," ujarnya.
Bila terealisasi, maka di tahun 2025 sarana angkutan kota (Angkot) dialih fungsikan sebagai sarana feeder yaitu sarana penunjang untuk di jalur yang tidak dilalui oleh SAUM.
Lanjut Edo, SAUM ini menggunakan sistem By The Service (BTS). Nantinya, ada pihak ketiga yang terlibat sebagai operator.
"Sehingga masyarakat tinggal membayar layanan dari Trans Balikpapan Nyaman," ungkapnya..
Melalui sistem BTS, maka sarana transportasi umum di Kota Balikpapan akan saling terkoneksi satu sama lainnya.
Edo menuturkan SAUM dan BTS kini tengah dimatangkan dan dikaji oleh Bappeda Litbang Balikpapan, khususnya untuk menentukan koridor yang akan dilalui oleh Trans-Balikpapan Nyaman dan angkutan kota sebagai feeder.
"Rencana ini sudah dilakukan pembahasan dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan," kata Kepala Bappeda Litbang Balikpapan Murni.
Dalam forum itu, diberikan target oleh Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan dokumen administrasi dalam rangka program tersebut.
"Artinya tidak hanya berdasarkan kajian ilmiah, kami juga melibatkan masyarakat untuk memberi saran soal rute koridor sehingga keputusan koridor ini benar-benar yang digunakan oleh warga,” katanya.
Lanjut Murni dari dua koridor yang disebutkan Kadishub tidak menutup kemungkinan akan diperluas bahkan hingga Asrama Haji di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur.
Sementara itu, terkait perubahan fungsi Angkot yang menjadi transportasi feeder Murni mengatakan juga butuh koordinasi serta konsultasi.
Terlebih lagi, aktivitas masyarakat sudah mulai bergeser dalam beberapa tahun terakhir.
"Pagi hari, warga dari utara bergerak ke kota.Begitu pula sebaliknya pada sore hari," tutur Murni. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Sebagai kota penyangga, sudah seharusnya kita menyesuaikan dengan konsep smart city, maka kami kembangkan sarana transportasi masal," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adward Skenda Putra di Balikpapan, Rabu (28/2).
Adapun dua koridor tambahan itu yakni dari Batu Ampar (Balikpapan Utara) menuju Jalan Ahmad Yani (Balikpapan Tengah), serta Jalan MT Haryono (Balikpapan Selatan) dan kembali ke Batu Ampar.
"Kemudian untuk yang kedua itu, dari Pelabuhan Semayang (Balikpapan Kota) hingga ke Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan (PP)," sebutnya.
Adward Skenda Putra akrab dipanggil Edo itu berharap penambahan koridor SAUM tersebut bisa segera terealisasi di tahun ini.
Dia memperkirakan di Balikpapan membutuhkan sedikitnya 30 unit bus untuk SAUM Trans Balikpapan Nyaman di dua koridor yang telah direncanakan.
Dengan adanya hal tersebut Dishub Balikpapan mengajukan kebutuhan anggaran ke Kementerian Perhubungan dengan harapan Balikpapan mendapatkan bantuan bus dari pemerintah pusat.
Menurutnya SAUM di Kota Balikpapan, gambarannya kurang lebih seperti bus Trans di DKI Jakarta, oleh sebab itu, namanya pun Trans Balikpapan nyaman. Saat ini Dishub Balikpapan juga telah menyiapkan sejumlah halte di beberapa titik di Kota Balikpapan.
"Bus SAUM itu akan tiba setiap 15 menit sekali nantinya," ujarnya.
Bila terealisasi, maka di tahun 2025 sarana angkutan kota (Angkot) dialih fungsikan sebagai sarana feeder yaitu sarana penunjang untuk di jalur yang tidak dilalui oleh SAUM.
Lanjut Edo, SAUM ini menggunakan sistem By The Service (BTS). Nantinya, ada pihak ketiga yang terlibat sebagai operator.
"Sehingga masyarakat tinggal membayar layanan dari Trans Balikpapan Nyaman," ungkapnya..
Melalui sistem BTS, maka sarana transportasi umum di Kota Balikpapan akan saling terkoneksi satu sama lainnya.
Edo menuturkan SAUM dan BTS kini tengah dimatangkan dan dikaji oleh Bappeda Litbang Balikpapan, khususnya untuk menentukan koridor yang akan dilalui oleh Trans-Balikpapan Nyaman dan angkutan kota sebagai feeder.
"Rencana ini sudah dilakukan pembahasan dalam forum lalu lintas dan angkutan jalan," kata Kepala Bappeda Litbang Balikpapan Murni.
Dalam forum itu, diberikan target oleh Kementerian Perhubungan untuk menyelesaikan dokumen administrasi dalam rangka program tersebut.
"Artinya tidak hanya berdasarkan kajian ilmiah, kami juga melibatkan masyarakat untuk memberi saran soal rute koridor sehingga keputusan koridor ini benar-benar yang digunakan oleh warga,” katanya.
Lanjut Murni dari dua koridor yang disebutkan Kadishub tidak menutup kemungkinan akan diperluas bahkan hingga Asrama Haji di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur.
Sementara itu, terkait perubahan fungsi Angkot yang menjadi transportasi feeder Murni mengatakan juga butuh koordinasi serta konsultasi.
Terlebih lagi, aktivitas masyarakat sudah mulai bergeser dalam beberapa tahun terakhir.
"Pagi hari, warga dari utara bergerak ke kota.Begitu pula sebaliknya pada sore hari," tutur Murni. (Adv).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024