Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik memastikan ketersediaan beras di daerah itu aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat hingga akhir Lebaran mendatang.
"Kami sudah meninjau ketersediaan pangan di Bulog dan alhamdulillah stoknya masih tersedia hingga Lebaran, tentu patut diapresiasi Bulog karena telah menjaga stabilitas harga pangan di daerah,” katanya setelah inspeksi mendadak (sidak) ke Kompleks Gudang Bulog Klandasan Ilir Balikpapan, Senin.
Ia menjelaskan harga beras yang dilepas Bulog untuk dijual kembali oleh pedagang sekitar Rp10.500 per kilogram.
“Pedagang jangan banyak mengambil untung sehingga tidak ada kepanikan di masyarakat,” kata dia.
Menurut Akmal Malik yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu, kebutuhan beras di Kaltim dalam setahun kurang lebih 350 ribu ton, sedangkan Kaltim baru bisa memenuhi sebanyak 140 ribu ton.
“Berarti kita baru bisa memenuhi 35 persen,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah harus mendorong kegiatan pertanian untuk meningkatkan produksi padi.
“Mau tidak mau kita harus fokus dan konsisten mengembangkan sektor pertanian khususnya tanaman pangan," katanya.
Terlebih, ujarnya, selama ini kegiatan pertanian masih tergantung dengan alam dalam cuaca air.
Ke depan, kata dia, perhatian Pemprov Kaltim mendorong diversifikasi pangan dan tidak hanya tergantung dengan komoditi beras.
“Saya berterima kasih dengan Bulog sudah melaksanakan fungsi stabilisasi harga dengan cukup baik,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024
"Kami sudah meninjau ketersediaan pangan di Bulog dan alhamdulillah stoknya masih tersedia hingga Lebaran, tentu patut diapresiasi Bulog karena telah menjaga stabilitas harga pangan di daerah,” katanya setelah inspeksi mendadak (sidak) ke Kompleks Gudang Bulog Klandasan Ilir Balikpapan, Senin.
Ia menjelaskan harga beras yang dilepas Bulog untuk dijual kembali oleh pedagang sekitar Rp10.500 per kilogram.
“Pedagang jangan banyak mengambil untung sehingga tidak ada kepanikan di masyarakat,” kata dia.
Menurut Akmal Malik yang juga Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri itu, kebutuhan beras di Kaltim dalam setahun kurang lebih 350 ribu ton, sedangkan Kaltim baru bisa memenuhi sebanyak 140 ribu ton.
“Berarti kita baru bisa memenuhi 35 persen,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah daerah harus mendorong kegiatan pertanian untuk meningkatkan produksi padi.
“Mau tidak mau kita harus fokus dan konsisten mengembangkan sektor pertanian khususnya tanaman pangan," katanya.
Terlebih, ujarnya, selama ini kegiatan pertanian masih tergantung dengan alam dalam cuaca air.
Ke depan, kata dia, perhatian Pemprov Kaltim mendorong diversifikasi pangan dan tidak hanya tergantung dengan komoditi beras.
“Saya berterima kasih dengan Bulog sudah melaksanakan fungsi stabilisasi harga dengan cukup baik,” katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024