Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka Provinsi Kalimantan Timur melaksanakan pelatihan bagi puluhan generasi muda yang tergabung dalam gerakan pramuka terkait pengelolaan sampah melalui metode Eco Brick dan Eco Enzim.

Ketua Kwarda Kaltim Fachruddin Djaprie di Samarinda, Sabtu, mengatakan pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada generasi muda dalam mengelola sampah secara kreatif dan ramah lingkungan.

Pada pelatihan itu, kata Fachrudin, sampah organik akan diolah menjadi Eco Enzym, yaitu hasil olahan limbah dapur yang difermentasi dengan menggunakan gula.

Sementara itu, sampah anorganik akan diolah menjadi ecobrick, yaitu botol plastik yang diisi dengan limbah non-biologis untuk membuat blok bangunan yang dapat digunakan kembali.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kwarda Pramuka Kaltim kepada generasi muda untuk meningkatkan partisipasi dalam mendukung program pemerintah untuk mengurangi jumlah sampah dan meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat komunitas," kata Fachruddin Djaprie saat membuka kegiatan di Ruang Rapat Kwarda Kaltim.

Ia berharap pelatihan ini bisa diimplementasikan oleh para peserta di lingkungan masing- masing, sehingga bisa membawa dampak positif bagi kebersihan lingkungan.

Lebih lanjut, mantan Kadispora Kaltim itu mengatakan pelatihan pemanfaatan sampah kepada peserta difokuskan pada pelatihan Eco Brick dan Eco Enzim. Saat ini sampah masih menjadi masalah lingkungan yang serius dan belum bisa teratasi dengan maksimal, khususnya sampah plastik.

Oleh sebab itu, salah satu solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan sampah plastik adalah melalui program Eco Brick yang bermanfaat dalam mengelola limbah padat tanpa biaya yang bisa menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Pada kesempatan itu, Fachruddin meminta pelatihan Eco Enzim dapat memberikan wawasan kepada peserta mengenai cara membuat enzim alami dari bahan-bahan organik untuk digunakan sebagai pembersih dan penyubur tanaman.

Ia mengatakan melalui metode Ini bisa menjadi alternatif yang ekonomis dan ramah lingkungan untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya.

"Saya berharap pelatihan ini akan memberikan manfaat positif bagi peserta dan masyarakat sekitar dalam pengelolaan sampah yang bijaksana serta menjadi contoh dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kalimantan Timur," ucap Fachruddin Djaprie.

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024