Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, berupaya mewujudkan ketahanan iklim dengan memperbanyak kampung iklim di daerah yang akrab disapa Benuo Taka itu.
 
Masyarakat memiliki peran penting di masing-masing kampung iklim, kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara Tita Deritayati di Penajam, Sabtu, terutama dalam kelestarian lingkungan.
 
"Kami berharap masyarakat dapat berperan aktif dalam program kampung iklim," cakapnya.
 
Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2023 membentuk kampung iklim di 12 desa dan kelurahan.
 
Desa yang ditetapkan menjadi Kampung Iklim, di antaranya Telemow, Bangun Mulya, Rintik, Babulu Darat, dan Babulu Laut.
 
Kelurahan yang ditetapkan menjadi Kampung Iklim, antara lain Kampung Baru, Pemaluan, Gunung Seteleng, Petung, Tanjung Tengah, Waru, dan Maridan.
 
Kemudian pada awal tahun ini (2024), Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Penajam Paser Utara kembali membentuk 15 kampung iklim.
 
Kampung iklim yang dibentuk itu terpusat di Kecamatan Waru, menurut dia, sebagai bentuk aksi nyata untuk mewujudkan ketahanan iklim melalui adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dengan pelibatan masyarakat.
 
Kampung yang berada di wilayah administratif itu paling rendah setingkat Rukun Tetangga (RT) atau dusun dan paling tinggi setingkat kelurahan atau desa, atau wilayah yang masyarakat telah melakukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkesinambungan.
 
Dengan memperbanyak kampung iklim, kata dia, akan meningkatkan keterlibatan masyarakat dan pemangku kepentingan untuk melakukan penguatan adaptasi terhadap dampak perubahan iklim dan penurunan emisi gas rumah kaca.
 
Keberadaan kampung iklim tersebut dapat memberikan manfaat terhadap kelestarian lingkungan sekitar dengan meningkatkan pemahaman masyarakat menyangkut dampak perubahan iklim hingga mencapai kemandirian masyarakat, demikian Tita Deritayati.

Pewarta: Nyaman Bagus Purwaniawan

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024