Tanjung Selor (ANTARA Kaltim) - Sekolah Menengah Pertama (SMP) swasta Agape di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tahun 2014 menargetkan kelulusan siswanya 100 persen.
“Kami menargetkan kelulusan siswa tahun ini 100 persen seperti tahun sebelumnya , namun pada tahun 2013 lalu ada satu siswa yang tidak lulus UN,†kata kepala Sekolah SMP Agape , Barnabas di Tanjung Selor , Selasa (6/5).
Menurutnya UN tahun 2014 di SMP Agape diikuti sebanyak 21 peserta namun yang hadir hanya 19 orang peserta . Jika dibanding tahun 2013 lalu jumlah peserta lebih banyak yakni sebanyak 24 orang peserta.
Ia mengatakan dihari pertama pelaksanaan UN ada dua siswa yang tidak mengikuti dan keduanya tidak ada keterangan yang jelas, padahal pihak sekolah telah menghubungi orang tua siswa tersebut , namun kedua no. kontak orang tuanya tidak aktif.
Barnabas menjelaskan sebelumnya pihak sekolah telah mempersiapkan siswa –siswi yang akan mengikuti UN. Beberapa bulan sebelumnya para guru memberikan pembekalan, melakukan komunikasi aktif kepada siswa maupun orang tua siswa.
“Kami berharap siswa-siswi yang mengikuti UN tahun ini bisa lulus seratus persen, meskipun soal ujian dinilai cukup sulit,†tegasnya.
Selain itu Barnabas mengungkapkan kondisi sekolah SMP Agape yang memiliki sarana dan prasarana sangat terbatas, ditambah belum ada kucuran dana dari Dinas Pendidikan maupun dana Bosda.
Biasanya dana dikucurkan per triwulan namun sampai sekarang belum ada, padahal kami sudah melaporkan dan mengajukan Rencana Anggaran Pembiayaan (RAP).
“Seharusnya dana sebelum pelaksanaan ujian telah dikucurkan, jadi akibatnya suka tidak suka pihak sekolah harus mencari pinjaman terlebih dahulu, kalau tidak pelaksanaan ujian akan terhambat ,†kata Barnabas (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014
“Kami menargetkan kelulusan siswa tahun ini 100 persen seperti tahun sebelumnya , namun pada tahun 2013 lalu ada satu siswa yang tidak lulus UN,†kata kepala Sekolah SMP Agape , Barnabas di Tanjung Selor , Selasa (6/5).
Menurutnya UN tahun 2014 di SMP Agape diikuti sebanyak 21 peserta namun yang hadir hanya 19 orang peserta . Jika dibanding tahun 2013 lalu jumlah peserta lebih banyak yakni sebanyak 24 orang peserta.
Ia mengatakan dihari pertama pelaksanaan UN ada dua siswa yang tidak mengikuti dan keduanya tidak ada keterangan yang jelas, padahal pihak sekolah telah menghubungi orang tua siswa tersebut , namun kedua no. kontak orang tuanya tidak aktif.
Barnabas menjelaskan sebelumnya pihak sekolah telah mempersiapkan siswa –siswi yang akan mengikuti UN. Beberapa bulan sebelumnya para guru memberikan pembekalan, melakukan komunikasi aktif kepada siswa maupun orang tua siswa.
“Kami berharap siswa-siswi yang mengikuti UN tahun ini bisa lulus seratus persen, meskipun soal ujian dinilai cukup sulit,†tegasnya.
Selain itu Barnabas mengungkapkan kondisi sekolah SMP Agape yang memiliki sarana dan prasarana sangat terbatas, ditambah belum ada kucuran dana dari Dinas Pendidikan maupun dana Bosda.
Biasanya dana dikucurkan per triwulan namun sampai sekarang belum ada, padahal kami sudah melaporkan dan mengajukan Rencana Anggaran Pembiayaan (RAP).
“Seharusnya dana sebelum pelaksanaan ujian telah dikucurkan, jadi akibatnya suka tidak suka pihak sekolah harus mencari pinjaman terlebih dahulu, kalau tidak pelaksanaan ujian akan terhambat ,†kata Barnabas (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014