Tanjung Selor (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI Surya Chandra Surapaty mengatakan ada tiga hal yang mengancam keberlangsungan generasi muda sehingga harus dihindari.
"Tiga hal tersebut adalah seks pra nikah, pernikahan dini ( usia anak) dan penyalahgunaan Narkoba,â€katanya saat memberikan kuliah umum dihadapan ratusan mahasiswa Universitas Kaltara di Tanjung Selor.
Oleh karena itu BKKBN melalui program Generasi Berencana (Genre) mengajak para remaja/mahasiswa untuk merencanakan masa depannya, kapan selesai kuliah, kapan bekerja dan kapan merencanakan menikah.
"Menikahlah karena berencana bukan karena bencana,†katanya.
Lanjut Chandra usia menikah bagi wanita 21 tahun dan bagi pria usia 25 tahun, karena usia tersebut sudah matang secara mental dan dari segi kesehatan sudah siap secara alat re produksi.
Selain itu juga program KB menganjurkan untuk menghindari 4T yakni terlalu muda melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu dekat melahirkan, terlalu banyak melahirkan.
Kemudian juga hindari 3T yakni tedan terlambat dalam mencapai fasilitas ke rumah sakit/puskesmas, terlambat dalam mendapatkan pertolongan dan terlambat dalam mengenali tanda bahaya kehamilan dan persalinan.
Menurut Surya Chandra mahasiswa /generasi muda adalah calon pemimpin masa depan bangsa sehingga harus direncanakan dalam kehidupannya, jika tidak direncanakan dengan baik maka tercipta generasi yang tidak berkualitas, tidak mampu bersaing dan menjadi kuli di negeri sendiri.
"Jadi generasi muda harus berkualitas dan berkarakter itulah yang dinamakan gerakan revolusi mental yang dicanangkan Presiden RI Jokowi,†katanya.
Surya Chandra menjelaskan sebenarnya revolusi mental itu pertama kali digaungkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1957.
"Kita harus bangun karakter bangsa melalui revolusi mental karena bangsa yang tidak berkarakter akan menjadi bangsa kuli, kuli di antara bangsa-bangsa," kata Surya Chandra mengutip pernyataan Bung Karno.
Bung Karno mengajak dalam revolusi mental itu adalah gerakan hidup baru, untuk menggembleng manusia Indonesia menjadi manusia baru yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang menyala-nyala, sehingga terbentuk manusia Indonesia berintegritas, beretos kerja dan bersemangat gotong royong.
Sementara pada kegiatan seminar dalam rangkaian memperingati Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXIV tingkat Provinsi Kalimantan Utara, Surya Chandra mengajak para mahasiswa berkomunikasi dan memberikan kesempatan untuk bertanya serta memberikan beberapa cindera mata bagi yang bertanya. (*)