Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kerja sama yang dilakukan antara Pemprov Kaltim dan Badan Teknologi Nuklir (Batan) Nasional berhasil memproduksi padi unggul mencapai 7-8 ton per hektare (ha), sedangkan rata-rata selama ini produksinya hanya 5 ton per ha.

"Dari kerja sama yang kami lakukan dengan Batan Nasional, terdapat beberapa kawasan yang dijadikan percontohan pengembangan varietas unggul berupa padi Sidenuk," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kaltim Hj Halda Arsyad di Samarinda, Rabu.

Penelitian dan kerja sama dengan Batan dilakukan agar keinginan Pemprov Kaltim untuk mencapai swasembada pangan dapat diwujudkan, yakni melalui berbagai inovasi yang dilakukan.

Sedangkan sejumlah kawasan yang telah berhasil dilakukan pengembangan padi Sidenuk (Si Dedikasi Nuklir) adalah di kawasan Balai Benih Padi di Rempanga, Kabupaten Kutai Kartanegara seluas 10 ha dan di Desa Bukit Raya Samboja seluas 1 ha dan mampu memproduksi padi 7-8 ton per ha.

Lahan sawah irigasi yang terdapat di Desa Bukit Raya secara keseluruhan mencapai 258 ha, tetapi untuk uji coba pengembangan varietas Sidenuk hanya dibuat demplot seluas 1 ha.

Menurut Halda, kondisi tanah berupa lahan irigasi teratur atau sawah pasang surut yang mengandalkan pengairan dari sungai, sangat sesuai untuk pengembangan varietas padi Sidenuk.

Hal itu dapat dibuktikan dengan demplot yang ditanami padi varietas Sidenuk dengan jarak tanam 20 x 20 cm, mampu menghasilkan gabah kering giling sekitar 7-8 ton atau melebihi rata-rata produksi nasional, yakni 5-6 ton per ha untuk padi varietas lain.

Dari hasil uji coba terhadap varietas tanaman pangan yang baru dan unggul tersebut, kata Halda lagi, kemudian dia akan membuat rekomendasi sebagai dasar bagi Dinas Pertanian an Tanaman Kaltim untuk mengembangkan tanaman pangan yang berhasil tersebut.

Melalui teknologi nuklir atau radiasi nuklir, dapat menghasilkan keragaman genetik padi, di antaranya varietas padi Inpari Sidenuk.

Bahkan Sidenuk juga memiliki berbagai keunggulan, seperti produksi lebih baik, rasanya lebih enak dan lebih pulen, sedangkan kelemahannya adalah batang tanaman cukup tinggi sehingga perlu dilakukan pemuliaan benih melalui radiasi nuklir yang menghasilkan Inpari Sidenuk.

Varietas padi Sidenuk yang diujicobakan Balitbangda Kaltim bersama petani setempat terbukti mampu mendukung peningkatan produksi dan produktivitas padi dalam upaya mewujudkan swasembada beras di Kaltim, sehingga diyakini ke depan Kaltim akan swasembada beras.    (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014