Jakarta  (ANTARA  Kaltim)- Dinas Pekerjaan Umum  Provinsi Kaltim  menargetkan   pekerjaan jembatan Pulau Balang  yang menghubungkan antara  Kota Balikpapan dan Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU) rampung pada tahun 2016.

“Melalui Musrenbangnas   Pemprov Kaltim  mengusulkan  kembalii  pembiayaan  dari  APBN  tahun 2015  untuk  pembangunan  bentang panjang  jembatan  sepanjang 800 meter ,” kata Sekretaris  Dinas PU Kaltim, Joko Setiono di Jakarta, Selasa.

 Sedangkan untuk bentang pendek jembatan  yakni 200 meter menggunakan dana APBD Kaltim yang dialokasikan sebesar Rp140 miliar, sehingga antara bentang pendek dan bentang panjang jembatan  bisa terkoneksi .

Dikatakannya    pembangunan jembatan  Pulau Balang  melalui pendanaan multiyears.  ditahun 2014 lalu pemerintah pusat telah  menggelontorkan dana melalui APBN sebesar Rp200 miliar dan diharapkan  pada tahun 2015  minimal sama dengan tahun lalu yakni sebesar Rp200 miliar.

“Jika  jembatan Pulau Balang sudah rampung maka  nantinya akan terkoneksi  dengan jalan tol antara Balikpapan –Samarinda,” katanya.
Joko Setiono menjelaskan  jembatan dibangun dengan konstruksi cable stayed dan pelengkung beton prestress. Jembatan tersebut   menghubungkan Jalan Trans Kalimantan melalui jalur tengah.

Menurutnya Jembatan Pulau Balang digadang-gadang  menjadi salah satu urat nadi perekonomian daerah . Karena, konektifitas dan aksebilitas Trans Kalimantan lintas selatan Kaltim memudahkan dan mempercepat jarak tempuh.

Seperti  diketahui bahwa perencanaan yang disepakati secara nasional telah memasukkan Kaltim ke dalam Koridor Ekonomi Nasional III (Koridor Kalimantan) sesuai dengan semangat Forum Kerjasama Percepatan Pembangunan Wilayah Kalimantan untuk mewujudkan satu kesatuan yang terkoneksi (infrastruktur) maupun dalam ekonomi sosial budaya serta pertahanan dan keamanan.

Sementara itu  Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pernah mengungkapkan bahwa  Kaltim akan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur jalan darat, jalur laut dan udara  termasuk kereta api. Sesuai masterplan pembangunan daerah maka  jalan dan jembatan akan terus dibangun dengan pola intermoda yang terkoneksi antar daerah.

Jalan Trans Kalimantan menyambung ke poros selatan dan poros tengah sesuai  kesepakatan dengan bupati/walikota (termasuk Kaltara) agar semua daerah harus terhubungkan dengan konektifitas (jalur utama) sehingga tidak ada daerah, kecamatan bahkan desa  yang terisolir.

Awang Faroek Ishak juga   yakin  apabila   semua  konektifitas jalan terbangun antar daerah, maka pertumbuhan ekonomi Kaltim semakin cepat dan  berdaya saing tinggi bahkan mampu menyaingi pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa (*)

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014