Samarinda,  (ANTARA Kaltim) - Dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) untuk Provinsi Kaltim sejak digulirkan pada 2007 hingga 2014 sudah mencapai Rp1,099 triliun baik untuk pembangunan jalan, gedung pendidikan, dan modal usaha kaum perempuan.

“Dana yang digulirkan paling besar terjadi pada 2010 yang mencapai Rp202,4 miliar, sedangkan yang paling sedikit adalah pada 2007 yang hanya Rp36 miliar,” ujar Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Jumat.

Sedangkan pada 2014, jumlah dana PNPM Mandiri Perdesaan di Kaltim senilai Rp135,64 miliar, yakni dari APBN senilai Rp78,27 miliar dan dari tujuh kabupaten senilai Rp57,37 miliar. Dana tersebut disebar untuk 80 kecamatan di tujuh kabupaten.

Pernyataan itu disampaikan Jauhar ketika menjadi nara sumber dalam Seminar Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM Mandiri Perdesaan di Ruang Serba Guna Stadion Madya Sempaja Samarinda.

Seminar tersebut dihadiri Ketua dan Pengurus UPK dari 80 kecamatan di tujuh kabupaten di Kaltim, yakni Kutai Kartanegara, Kutai Barat, Kutai Timur, Penajama Paser Utara, Paser, Mahakam Ulu, dan Kabupaten Berau.

Selama PNPM berjalan lanjut Jauhar, banyak keberhasilan yang sudah dirasakan masyarakat, di antaranya pembangunan jalan pertanian, jalan antar desa, gedung sekolah, gedung kesehatan, sarana air bersih, listrik tenaga surya, dan pinjaman modal usaha khusus wanita atau yang dikenal dengan Kelompok Simpan Pinjam Perempuan (SPP).

Khusus untuk SPP, kata Jauhar lagi, saat ini total aset produktif yang tersebar di UPK semua kecamatan mencapai Rp208,109 miliar.

Aset sebesar itu diperoleh dari hasil SPP yang dijalankan oleh anggota kelompok yang terus berkembang, yakni menggunakan modal awal yang senilai Rp160 miliar.

Ini berarti selama PNPM berjalan di wilayah perdesaan, telah mengalami penambahan modal dari keuntungan usaha sebesar Rp48,109 miliar.

Sedangkan usaha yang dijalankan antara lain berjualan sembilan bahan pokok kebutuhan warga setempat, membuat keripik singkong, keripik pisang, membuat telur asin, jualan pulsa, dan pembuatan aneka souvenir khas daerah.  

Jauhar juga mengatakan bahwa terdapat empat kegiatan PNPM di Kaltim, yakni PNPM Mandiri Perkotaan (PNPM-MP) Regular, PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-MPd) integrasi, Program Percepatan Pengurangan Kemiskinan (MP3KI), dan Program Penguatan Kecamatan Kantong Kemiskinan.

Dalam seminar tersebut, hadir pula sebagai nara sumber adalah Aji Sofyan Efendi, Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah, Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda.

Dosen Unmul itu dalam materinya memaparkan tentang peran pengelola PNPM-MPd dalam memberikan motivasi dan inovasi usaha kelompok masyarakat, tujuannya adalah agar usaha yang dijalankan Kelompok SPP dapat terus berkembang melalui kreativitas dan inovasi yang dilakukan. (*)
        
    
    
      
      

Pewarta: M Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014