Sangatta (ANTARA Kaltim) -  Puluhan anak-anak dari Suku Dayak Basap di Desa Kaliorang Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur terpaksa sekolah di balai pertemuan milik komunitas Suku Basap, karena tidak ada gedung sekolah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar.

Ketua RT 09 Desa Kaliorang, Kecamatan Kaliorang Iwan Saputra, di Sangatta, mengatakan anak-anak dari Suku Basap itu terpaksa memanfaatan balai pertemuan untuk tempat sekolah karena tidak memiliki gedung sekolah yang layak.

Menurut Iwan Saputera, awalnya oleh guru-guru memanfaatkan balai pertemuan itu hanya untuk sementara, karena ada rencana pemerintah akan membangun sekolah, namun sampai sekarang belum direalisasikan, sehingga anak-anak hingga kini masih belajar di balai pertemuan itu.

"Kami sendiri juga tidak tahu kepana sampai sekarang anak-anak masih sekolah menggunakan balai pertemuan. Itupun juga kondisi balai pertemuan sudah mulai rusak," ujarnya.

Lita (19), warga RT 09 mengatakan kasihan anak-anak sekolah di balai pertemuan milik adat Suku Basap. Padahal waktu pertama kali diminta pihak guru katanya hanya sementara.

"Katanya hanya sementara dijadikan tempat anak-anak sekolah, tetapi sampai sekarang masih digunaka. Kondisi balai pertemuan itu juga sudah mulai rusak juga," katanya yang juga diakui Muis keluarganya.

Penggunaan balai pertemuan untuk sekolah puluhan anak-anak suku Dayak Basap di Desa Kaliorang itu diakui Wendi dan Ilham yang keduanya belajar disekolah tersebut.

Hal yang lebih memperihatinkan lagi Ilham dan Wendi yang mengaku kelas 2 namun tidak mengetahui nama Sekolah tempatnya menimba ilmu.

Sedangkan Muis dan Lita keluarga kedua siswa itu mengatakan mereka tidak mengetahui SD berapa. Mereka hanya mengetahui dirinya sekolah kelas 2.

Hingga kini belum ada pihak yang berhasil dikonfirmasi terkait penggunaan balai pertemuan digunakan untuk sekolah dan ketidak tahuan mereka sekolah dimana

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, Imam Hidayat tidak berhasil ketika dihubungi melalui telepon seluler.(*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014