Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur telah merealisasikan pendapatan daerah 2023 mencapai angka 66,75 persen dengan total nilai sebesar Rp12,48 triliun, hingga 30 September 2023.

Pendapatan daerah Kaltim sendiri setelah APBD Perubahan 2023 ditargetkan sebesar Rp18,69 triliun, sehingga masih terdapat selisih Rp6,21 triliun atau 33,25 persen yang harus dicapai hingga akhir tahun ini.

“Kita akan bekerja keras dan bekerja sama untuk mencapai target ini,” kata Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik di Samarinda, Rabu.

Sukses pengumpulan pundi-pundi Kaltim itu diperoleh dari tiga bagian yakni, pendapatan asli daerah (PAD), pendapatan dana transfer dan lain-lain pendapatan daerah.

PAD Kaltim tahun ini ditargetkan sebesar Rp9,2 triliun. Sementara realisasi hingga 30 September 2023 sudah mencapai Rp7,53 triliun atau 81,5 persen. Selisih yang masih akan dikejar sebesar Rp1,7 triliun atau 18,5 persen.

Penerimaan daerah berikutnya bersumber dari pendapatan dana transfer yang ditargetkan sebesar Rp9,36 triliun.

Saat ini realisasinya sudah mencapai Rp4,86 triliun atau 51,89 persen. Artinya, masih terdapat Rp4,5 triliun atau 48,11 persen pendapatan dana transfer yang diharapkan masuk ke kas daerah Kaltim hingga akhir Desember 2023.

Sumber ketiga penerimaan Kaltim adalah lain-lain pendapatan daerah. Jumlahnya mencapai Rp83,8 miliar dari target Rp83,01 miliar atau terdapat peningkatan sebesar 1,04 persen.

"Pendapatan daerah Kaltim tahun ini ditargetkan sebesar Rp18,69 triliun, lebih tinggi dari capaian 2022 sebesar Rp16,8 triliun," kata Akmak Malik.
 

Pewarta: Arumanto

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023