Tim gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) seluas 17,26 hektare (ha) di Kelurahan Nenang, kabupaten setempat.

"Luas karhutla 17,26 ha tersebut terjadi dalam satu kawasan di RT 15, Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam dalam dua hari terakhir, yakni kemarin (Minggu, 1/10) seluas delapan hektare dan hari ini sembilan hektare," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Senin.

Pada hari Minggu kemarin dengan luas lahan terbakar delapan ha tersebut sudah berhasil dipadamkan tim gabungan, namun pada hari ini pukul 11.58 Wita, di hamparan lokasi yang sama dilaporkan adanya karhutla lagi, yakni di titik koordinat -1.2423"S 116.7498"E

"Untuk karhutla yang terjadi hari ini seluas sembilan ha. Jadi, luas karhutla selama dua hari ini di lokasi satu hamparan menjadi 17 ha. Sedangkan material yang terbakar merupakan semak belukar dan pepohonan di atasnya," kata Budi.

Ia mengatakan karhutla Senin ini diperkirakan mulai terjadi sekitar pukul 11.30 Wita, dan laporan masuk pukul 11.58 Wita. Setelah laporan masuk, Pusdalops BPBD Kabupaten PPU langsung berkoordinasi dengan semua unsur terkait dan menuju lokasi untuk melakukan pemadaman bersama-sama.

Pemadaman dan pendinginan dilakukan dengan cara penyemprotan menggunakan mobil pemadam Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) setempat, mobil tangki milik Dinas Pertanian setempat, mobil tangki BPBD, dan mesin portabel milik BPBD Kabupaten PPU.

Pukul 16.59 Wita, lanjut Budi, pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan oleh tim dari berbagai unsur tersebut, sehingga secara visual di lokasi karhutla pada RT 15 Kelurahan Nenang, sudah padam dan tidak ada potensi muncul titik api baru.

Tim gabungan dari beberapa unsur yang melakukan pemadaman tersebut adalah BPBD, Dinas Pertanian, DPKP, Polres, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satpol PP, serta dari PLN setempat.

"Saat ini masih musim panas, sehingga banyak daun dan ranting kering yang mudah terbakar. Apalagi di Penajam juga banyak lahan gambut, maka saya imbau semua pihak selalu waspada dan saling mengingatkan untuk tidak sembarangan melakukan pembakaran, khawatir menjalar menjadi karhutla," kata Budi.
 

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023