Nilai ekspor sejumlah komoditas dari Provinsi Kaltim ke berbagai negara pada Agustus 2023 mengalami kenaikan 4,48 persen ketimbang bulan sebelumnya di tengah kelesuan ekonomi global seperti China sejak awal 2023.
"Naiknya nilai ekspor nonmigas, hasil minyak, dan gas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat mengimbangi lesunya ekonomi global tersebut," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kaltim, Sabtu.
Menurutnya, lesunya perekonomian China sejak awal tahun ditandai dengan ekspor dari Kaltim ke negara Tirai Bambu itu yang telah terkoreksi selama empat bulan beruntun di tahun ini.
Kemudian, India juga membatasi impor batu bara, karena stok dalam negeri setempat yang masih cukup untuk memenuhi permintaan listrik.
Koreksi permintaan dari dua negara tersebut kemudian berpengaruh pada ekspor Kaltim pada Agustus 2023, yakni meskipun naik ketimbang Juli 2023, namun mengalami penurunan ketimbang Agustus 2022.
Pada Agustus 2023 nilai ekspor Kaltim sebesar 2,02 miliar dolar AS, naik 4,84 persen ketimbang Juli 2023 yang senilai 1,92 miliar dolar, namun turun 45,43 persen ketimbang Agustus 2022 yang mencapai 3,7 miliar dolar.
"Peningkatan nilai ekspor secara keseluruhan komoditas disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan nonmigas, yakni dengan peningkatan masing-masing sebesar 31,51 persen dan 1,62 persen," kata Yusniar.
Nilai ekspor nonmigas pada Agustus 2023 tercatat 1,75 miliar dolar, lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas pada Juli 2023, yang hanya tercatat 1,72 miliar dolar.
Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Agustus terhadap Juli 2023 terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani atau nabati yang naik 93,33 juta dolar atau 35,70 persen, sedangkan penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral sebesar 78,12 juta atau minus 5,6 persen.
Komoditas lain dengan peningkatan nilai ekspor cukup besar adalah pupuk yang naik 12,3 juta dolar atau 220,45 persen, kemudian bahan kimia anorganik naik 10,13 juta dolar atau 57,41 persen.
Sedangkan, komoditas lain yang mengalami penurunan nilai yang cukup besar adalah golongan barang aneka produk kimia yang turun 10,13 juta dolar atau minus 41,95 persen.
"Sementara itu, nilai ekspor migas pada Agustus 2023 tercatat sebesar 273,56 juta dolar, lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai ekspor migas pada Juli 2023 yang tercatat 208,02 juta dolar," kata Yusniar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Naiknya nilai ekspor nonmigas, hasil minyak, dan gas dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dapat mengimbangi lesunya ekonomi global tersebut," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kaltim, Sabtu.
Menurutnya, lesunya perekonomian China sejak awal tahun ditandai dengan ekspor dari Kaltim ke negara Tirai Bambu itu yang telah terkoreksi selama empat bulan beruntun di tahun ini.
Kemudian, India juga membatasi impor batu bara, karena stok dalam negeri setempat yang masih cukup untuk memenuhi permintaan listrik.
Koreksi permintaan dari dua negara tersebut kemudian berpengaruh pada ekspor Kaltim pada Agustus 2023, yakni meskipun naik ketimbang Juli 2023, namun mengalami penurunan ketimbang Agustus 2022.
Pada Agustus 2023 nilai ekspor Kaltim sebesar 2,02 miliar dolar AS, naik 4,84 persen ketimbang Juli 2023 yang senilai 1,92 miliar dolar, namun turun 45,43 persen ketimbang Agustus 2022 yang mencapai 3,7 miliar dolar.
"Peningkatan nilai ekspor secara keseluruhan komoditas disebabkan oleh naiknya ekspor migas dan nonmigas, yakni dengan peningkatan masing-masing sebesar 31,51 persen dan 1,62 persen," kata Yusniar.
Nilai ekspor nonmigas pada Agustus 2023 tercatat 1,75 miliar dolar, lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas pada Juli 2023, yang hanya tercatat 1,72 miliar dolar.
Peningkatan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Agustus terhadap Juli 2023 terjadi pada golongan barang lemak dan minyak hewani atau nabati yang naik 93,33 juta dolar atau 35,70 persen, sedangkan penurunan nilai terbesar terjadi pada golongan barang bahan bakar mineral sebesar 78,12 juta atau minus 5,6 persen.
Komoditas lain dengan peningkatan nilai ekspor cukup besar adalah pupuk yang naik 12,3 juta dolar atau 220,45 persen, kemudian bahan kimia anorganik naik 10,13 juta dolar atau 57,41 persen.
Sedangkan, komoditas lain yang mengalami penurunan nilai yang cukup besar adalah golongan barang aneka produk kimia yang turun 10,13 juta dolar atau minus 41,95 persen.
"Sementara itu, nilai ekspor migas pada Agustus 2023 tercatat sebesar 273,56 juta dolar, lebih tinggi jika dibandingkan dengan nilai ekspor migas pada Juli 2023 yang tercatat 208,02 juta dolar," kata Yusniar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023