Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian  Republik Indonesia siap mengalokasikan anggaran untuk para petani di Kawasan Holtikultura Estate, Samboja, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur lewat Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Kementerian Pertanian bisa membantu dengan ABPN melalui DAK. Kami harapkan kebutuhan Hortikultura Estate di Samboja bisa di-inventarisir dan diusulkan lewat DAK, sehingga kami bisa kkawal. Lokasinya sangat strategis sebagai mitranya Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara," kata Koordinator Tanaman Jeruk, Pohon dan Perdu, Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia Farida Nuraini di Samarinda, Selasa.

Bantuan dari pemerintah pusat melalui DAK, menurut Farida, bisa digunakan untuk pembangunan sarana infrastruktur jalan para petani dan pembangunan saluran irigasi yang menunjang kegiatan pertanian masyarakat.

Farida optimistis kawasan Hortikultura Estate menjadi areal pertanian yang bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama para petani.

“Di lahan Hortikultura Estate dengan luas 50 hektar, yang baru ditanami lengkeng, ternyata sudah ada pohon jeruk, cabai, dan komoditas lain yang tumbuh subur,” katanya.

Tanaman talas juga menjadi sorotan untuk ditanam di Hortikultura Estate karena daunnya dapat diolah sebagai pengganti tembakau yang rendah nikotin. Daun talas dapat dipetik dan diolah hanya dalam lima bulan.

“Prospek daun talas sangat bagus dan pasar ekspornya sudah dimulai. Ubinya bisa dipanen dan diolah berbagai produk makanan setelah berumur dua tahun. Masyarakat tani bisa  mengambil peluang sehingga menjadi integrated farming berbasis hortikultura,” jelasnya.

Kepala DPTPH Kaltim Siti Farisyah Yana mengatakan kampung hortikultura estate dimulai sejak 2015, dengan lahan pertama tiga hektar. Setiap rumah tangga di kampung itu hanya memberikan tiga bibit lengkeng untuk ditanam.

Pada 2020-2023, Pemprov Kaltim memberikan bibit lengkeng di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Palaran Samarinda, Kecamatan Kuaro Kabupaten Paser, dan Kecamatan Samboia Kutai Kartanegara.

"Dari tiga kecamatan yang sebelumnya hanya lima hektar, sekarang sudah berkembang menjadi 160 hektar," kata Siti.

Pewarta: Arumanto

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023