Tim SAR gabungan Provinsi Kalimantan Timur berhasil menemukan dua orang anak buah kapal (ABK) yang hilang di atas tongkang akibat terbawa arus laut di Selat Makassar, dalam keadaan selamat.
"Kedua orang itu hilang di atas tongkang akibat terbawa arus laut di Selat Makassar Jumat lalu," ujar Kepala Kantor Basarnas Provinsi Kaltim Melkianus Kotta dihubungi dari Samarinda, Senin.
Tim SAR berhasil menemukan kedua korban tersebut dalam keadaan sehat dan tetap di atas kapal tongkang, sekira pukul 11.00 siang ini, sedangkan terhadap WNA asal China dari kapal berbeda yang juga hilang di Selat Makassar, masih dalam pencarian oleh kapal negara (KN) Wisanggeni 236.
Sebelumnya, pada Jumat sekira pukul 06.00 Wita, Kapal TB Bintang Abadi III mengalami mati mesin karena cuaca buruk dan ombak besar di perairan sekitar Muara Berau - Muara Badak, Kaltim.
Insiden ini mengakibatkan tali tongkang masuk ke baling-baling kapal, sehingga tali tongkang harus dipotong. Namun di atas tongkang masih terdapat dua anak buah kapal (ABK) yang terjebak, sementara tongkang hanyut terbawa arus ke perairan Selat Makassar.
Berdasarkan dari konfirmasi para saksi di atas kapal, korban yang terjebak itu tidak membawa alat komunikasi sehingga sulit dilacak keberadaannya. Dua ABK di tongkang itu adalah Wahyu Harapan Santuri dan M Patli.
Saat ini tongkang bersama dua ABK yang ikut terbawa arus sebelumnya, sudah ditemukan dan ditarik oleh tug boat untuk dibawa ke Muara Berau di Kabupaten Berau.
Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian hari ini adalah dari Pos SAR Kutai Timur dan Kru TB TYM Mulia, dengan pencarian seluas 317 nautical mile persegi (NM²) dari lokasi awal, sementara pola pencarian menggunakan parallel sweep search dengan track spacing 0,8 NM.
"Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian antara lain Tim Rescue Pos Kutai Timur, Kru TB TYM Mulia, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, TNI AL Bontang, Pos AL Marangkayu, LSP Senipah, Pos AL Tanjung Santan, Pos AL Muara Pegah, KSOP Kelas II Bontang, KUPP Sangkulirang, dan keluarga korban," katanya.
Sedangkan peralatan yang digunakan mencari adalah rigid inflatable boat (RIB) Pos SAR Kabupaten Kutai Timur, peralatan dari TB TYM Mulia, perlengkapan SAR lengkap untuk air, perlengkapan medis, perlengkapan navigasi, dan alat komunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kedua orang itu hilang di atas tongkang akibat terbawa arus laut di Selat Makassar Jumat lalu," ujar Kepala Kantor Basarnas Provinsi Kaltim Melkianus Kotta dihubungi dari Samarinda, Senin.
Tim SAR berhasil menemukan kedua korban tersebut dalam keadaan sehat dan tetap di atas kapal tongkang, sekira pukul 11.00 siang ini, sedangkan terhadap WNA asal China dari kapal berbeda yang juga hilang di Selat Makassar, masih dalam pencarian oleh kapal negara (KN) Wisanggeni 236.
Sebelumnya, pada Jumat sekira pukul 06.00 Wita, Kapal TB Bintang Abadi III mengalami mati mesin karena cuaca buruk dan ombak besar di perairan sekitar Muara Berau - Muara Badak, Kaltim.
Insiden ini mengakibatkan tali tongkang masuk ke baling-baling kapal, sehingga tali tongkang harus dipotong. Namun di atas tongkang masih terdapat dua anak buah kapal (ABK) yang terjebak, sementara tongkang hanyut terbawa arus ke perairan Selat Makassar.
Berdasarkan dari konfirmasi para saksi di atas kapal, korban yang terjebak itu tidak membawa alat komunikasi sehingga sulit dilacak keberadaannya. Dua ABK di tongkang itu adalah Wahyu Harapan Santuri dan M Patli.
Saat ini tongkang bersama dua ABK yang ikut terbawa arus sebelumnya, sudah ditemukan dan ditarik oleh tug boat untuk dibawa ke Muara Berau di Kabupaten Berau.
Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian hari ini adalah dari Pos SAR Kutai Timur dan Kru TB TYM Mulia, dengan pencarian seluas 317 nautical mile persegi (NM²) dari lokasi awal, sementara pola pencarian menggunakan parallel sweep search dengan track spacing 0,8 NM.
"Tim SAR Gabungan yang melakukan pencarian antara lain Tim Rescue Pos Kutai Timur, Kru TB TYM Mulia, Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang, TNI AL Bontang, Pos AL Marangkayu, LSP Senipah, Pos AL Tanjung Santan, Pos AL Muara Pegah, KSOP Kelas II Bontang, KUPP Sangkulirang, dan keluarga korban," katanya.
Sedangkan peralatan yang digunakan mencari adalah rigid inflatable boat (RIB) Pos SAR Kabupaten Kutai Timur, peralatan dari TB TYM Mulia, perlengkapan SAR lengkap untuk air, perlengkapan medis, perlengkapan navigasi, dan alat komunikasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023