Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) selama Jumat (8/9) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA mendeteksi 91 titik panas indikator awal kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kalimantan Timur, berkurang dari 120 titik panas yang terpantau sehari sebelumnya.
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, selama periode pengamatan Jumat (8/9) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA titik panas terpantau di enam wilayah kabupaten.
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan selama kurun itu terpantau di wilayah Kabupaten Paser (18), Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (2), Kutai Timur (14), Kutai Kartanegara (20), dan Berau (36).
Sementara itu, selama periode pengamatan Kamis (7/9) titik panas terpantau di wilayah Kabupaten Paser (26), Penajam Paser Utara (2), Kutai Barat (11), Kutai Timur (8), Kutai Kartanegara (29), Berau (41), dan Mahakam Ulu (3).
Diyan mengatakan bahwa data sebaran titik panas selalu disampaikan ke instansi pemerintah terkait, termasuk badan penanggulangan bencana daerah di tingkat provinsi dan kabupaten, agar ditindaklanjuti.
Ia mengimbau warga agar waspada dan saling mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan seperti membuang puntung rokok sembarangan serta melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
Menurut Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Sabtu, selama periode pengamatan Jumat (8/9) pukul 01.00 hingga 24.00 WITA titik panas terpantau di enam wilayah kabupaten.
Titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan selama kurun itu terpantau di wilayah Kabupaten Paser (18), Penajam Paser Utara (1), Kutai Barat (2), Kutai Timur (14), Kutai Kartanegara (20), dan Berau (36).
Sementara itu, selama periode pengamatan Kamis (7/9) titik panas terpantau di wilayah Kabupaten Paser (26), Penajam Paser Utara (2), Kutai Barat (11), Kutai Timur (8), Kutai Kartanegara (29), Berau (41), dan Mahakam Ulu (3).
Diyan mengatakan bahwa data sebaran titik panas selalu disampaikan ke instansi pemerintah terkait, termasuk badan penanggulangan bencana daerah di tingkat provinsi dan kabupaten, agar ditindaklanjuti.
Ia mengimbau warga agar waspada dan saling mengingatkan untuk tidak melakukan tindakan yang bisa memicu kebakaran hutan dan lahan seperti membuang puntung rokok sembarangan serta melakukan pembakaran untuk membuka atau membersihkan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023