Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur berupaya mempercepat penanggulangan dan pencegahan stunting dengan membuat data kesehatan terkait gangguan pertumbuhan anak secara digital melalui aplikasi Sentral Analitik Data (Senada).

"Sesuai arahan Bu Sekdaprov Kaltim yang menginginkan data-data mengenai stunting dipercepat agar bisa terus fokus untuk penurunan angka stunting di Kaltim. Penekanan angka stunting ini memang harus bisa mencapai di bawah 14 persen,” kata Pranata Komputer Ahli Muda Diskominfo Kaltim, Fery di Samarinda, Jumat.

Fery menjelaskan data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melalui data persentase program penurunan stunting di masing- masing Kabupaten dan Kota se- Kaltim.

Kemudian data tersebut diolah secara tertata dan terstruktur oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim melalui aplikasi yakni Sentral Analitik Data (Senada).

Fery mengatakan sebagai permulaan Dinas Kesehatan sengaja diundang untuk membahas data-data terkait stunting untuk kemudian bersama memutuskan format tampilan penyajian data di aplikasi Senada.

Baca juga: Dinkes Kaltim imbau warga manfaatkan sumber daya alam lawan stunting

"Nantinya, seluruh Perangkat Daerah (PD) lainnya juga akan diundang untuk melakukan pembaruan data-data terkait," kata Fery.

Fery menjelaskan aplikasi ini belum dibuka untuk publik dan baru diperuntukkan untuk data pimpinan dalam mengambil keputusan, namun data-data ini menjadi acuan agar solusi hingga evaluasi dapat dilakukan dalam upaya penurunan stunting.

“Data yang dihimpun oleh Dinkes dari Posyandu, Puskesmas dan titik-titik lain di Kabupaten dan Kota se-Kaltim kita olah yang ada agar memudahkan dalam pemetaan atau pembagian kategori, kemudian kita bisa lihat kekurangan dan solusi apa yang bisa dilakukan,” ucapnya.

Di tempat yang sama, Analis Gizi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim, Uzah Maria Ulfah mengungkapkan saat ini mereka berupaya memperbaiki keadaan dan meningkatkan gizi pada anak-anak.

Baca juga: Analis Gizi: Stunting harus dicegah sejak dini

Dinkes Kaltim sedang fokus terhadap program pencegahan stunting dengan mengoptimalkan status gizi pada anak, bukan hanya menekan tingginya angka stunting di Kaltim.

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), ditemukan adanya korelasi yang signifikan antara masalah gizi anak khususnya masalah underweight yang berhubungan dengan peningkatan kasus stunting.

“Dengan data-data yang kami akomodir dari Kab/Kota kemudian diolah oleh Diskominfo dalam aplikasi Senada semoga bisa membantu pencegahan dan penurunan stunting di Kaltim. Karena dengan melihat data kita bisa tahu apa yang kurang dan harus kita antisipasi kedepannya,” imbuh Uzah.

Baca juga: Polres dan Kodim Penajam dampingi Kemenkes giatkan program stunting

Pewarta: Arumanto

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023