Bupati Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) FX Yapan memberikan bantuan bahan makanan dan berbagai kebutuhan dapur umum di lokasi pengungsian warga korban kebakaran Kampung Muhur, Siluq Ngurai.

”Saya mengantarkan bantuan, baik dari pribadi maupun dari Pemkab Kutai Barat. Bantuan ini guna meringankan dulu kondisi yang dialami saudara-saudara kita di Kampung Muhur,” katanya, di Barong Tongkok, Kaltim, Selasa.

Saat ini, lanjutnya, Pemkab berkoordinasi untuk kelanjutan penanganan tanggap darurat dan bantuan jangka panjang untuk warga Muhur, seperti dibantu dicarikan tempat tinggal dan kalaupun harus menyewa maka akan disewakan selama setahun.

Selama di pengungsian mereka juga mendapat bantuan bahan makanan, juga pakaian, dan berbagai keperluan lainnya.

Baca juga: Api hanguskan 57 rumah dan 4 lamin di Kubar, ratusan warga mengungsi

”Dalam rapat ini kami bicarakan bentuk bantuannya seperti apa. Yang jelas ini bantuan harus sesuai aturan,” jelas Bupati Yapan.

Data yang dirilis Pemerintah Kampung Muhur menyebutkan jumlah korban yang terdampak kebakaran bertambah jadi 62 keluarga dan seluruhnya ada 200 jiwa, yang terdiri dari 20 orang lanjut usia (lansia), 3 orang difabel, satu orang sakit menahun, 15 balita, 15 pelajar SMA, dan selebihnya orang dewasa.

Jumlah bangunan yang terbakar terdiri dari 41 rumah penduduk, 4 buah lamin dengan 14 bilik, serta 17 sarang walet.

Kebakaran di Kampung Muhur terjadi Minggu malam (20/8) sekira pukul 22.15 WITA. Api dengan cepat menghanguskan bangunan yang sebagian besar terbuat dari kayu dan baru padam selepas tengah malam.

Baca juga: Bhayangkari Siluq Ngurai donasi makanan untuk korban kebakaran

“Asal apinya dari salah satu rumah lamin,” kata Johan, korban kebakaran yang bertetangga dengan lamin asal api tersebut.

Kerugian yang timbul akibat kebakaran ini ditaksir mencapai miliaran rupiah. Ratusan korban saat ini mengungsi ke rumah keluarga dan posko darurat yang didirikan di halaman SDN 001 Siluq Ngurai dan lapangan bola Kampung Muhur. 

Pewarta: Novi Abdi/Taufiq hart

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023