Badan Kepegawaian Daerah ( BKD) Provinsi Kalimantan Timur(Kaltim) memperkuat penerapan sistem merit atau kebijakan dan manajemen Aparatur Sipil Negara berdasarkan kualifikasi, kompetensi dan kinerja tanpa diskriminasi kepada semua pegawai pemerintahan yang ada.
"Upaya memperkuat kebijakan tersebut, dilaksanakan melalui kegiatan monitoring sekaligus diskusi dengan para ASN baik di Provinsi hingga pemerintahan Kabupaten dan Kota," kata Kepala BKD Kaltim Deni Sutrisno, di Balikpapan, Jumat.
Deni berharap melalui kegiatan diskusi dan monitoring bisa meningkatkan kualitas penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di Provinsi Kaltim lebih baik ke depannya.
"Ada beberapa yang harus kami benahi tentunya melalui arahan dan bimbingan dari Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN)," kata Deni.
Deni mengatakan bahwa Pemprov Kaltim terus berupaya agar penerapan sistem merit menjadi lebih baik dan meningkat ke depannya. Salah satunya, melalui langkah-langkah perbaikan yang terus diupayakan antara lain strategi maupun upaya peningkatan nilai-nilai agar memiliki bobot tinggi.
Lanjutnya, ada delapan aspek yang difokuskan dalam penilaian sistem merit mulai dari perencanaan bahkan sampai dengan sistem informasi.
Deni mengungkapkan penerapan sistem merit di Kaltim dengan kategori baik dalam penilaian terakhir tahun 2022, ada tiga daerah, yaitu Pemprov Kaltim dengan nilai (263,5), Pemkot Bontang (273), dan Balikpapan (266).
"Atas dasar semangat kebersamaan itulah kami berbagi pengalaman maupun arahan. Saya ucapkan terima kasih KASN yang ikut hadir pada diskusi sistem merit ini,”tegasnya.
Dia pun menaruh harapan ke depannya agar sistem pengelola kepegawaian di provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota tetap berkomitmen dan berpihak kepada kualifikasi dan kompetensi (ASN), salah satunya dicontohkan seperti aspek promosi dan mutasi ASN, yang menjadi topik pembahasan pada forum ini.
Kegiatan ini sekaligus dirangkai dengan penyerahan lulusan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXX kepada pemerintah provinsi, kabupaten kota se Kaltim yang diwakilkan pejabatnya masing-masing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Upaya memperkuat kebijakan tersebut, dilaksanakan melalui kegiatan monitoring sekaligus diskusi dengan para ASN baik di Provinsi hingga pemerintahan Kabupaten dan Kota," kata Kepala BKD Kaltim Deni Sutrisno, di Balikpapan, Jumat.
Deni berharap melalui kegiatan diskusi dan monitoring bisa meningkatkan kualitas penerapan sistem merit dalam manajemen ASN di Provinsi Kaltim lebih baik ke depannya.
"Ada beberapa yang harus kami benahi tentunya melalui arahan dan bimbingan dari Komisi Aparatur Sipil Negara ( KASN)," kata Deni.
Deni mengatakan bahwa Pemprov Kaltim terus berupaya agar penerapan sistem merit menjadi lebih baik dan meningkat ke depannya. Salah satunya, melalui langkah-langkah perbaikan yang terus diupayakan antara lain strategi maupun upaya peningkatan nilai-nilai agar memiliki bobot tinggi.
Lanjutnya, ada delapan aspek yang difokuskan dalam penilaian sistem merit mulai dari perencanaan bahkan sampai dengan sistem informasi.
Deni mengungkapkan penerapan sistem merit di Kaltim dengan kategori baik dalam penilaian terakhir tahun 2022, ada tiga daerah, yaitu Pemprov Kaltim dengan nilai (263,5), Pemkot Bontang (273), dan Balikpapan (266).
"Atas dasar semangat kebersamaan itulah kami berbagi pengalaman maupun arahan. Saya ucapkan terima kasih KASN yang ikut hadir pada diskusi sistem merit ini,”tegasnya.
Dia pun menaruh harapan ke depannya agar sistem pengelola kepegawaian di provinsi Kaltim maupun kabupaten/kota tetap berkomitmen dan berpihak kepada kualifikasi dan kompetensi (ASN), salah satunya dicontohkan seperti aspek promosi dan mutasi ASN, yang menjadi topik pembahasan pada forum ini.
Kegiatan ini sekaligus dirangkai dengan penyerahan lulusan Institut Pendidikan Dalam Negeri (IPDN) angkatan XXX kepada pemerintah provinsi, kabupaten kota se Kaltim yang diwakilkan pejabatnya masing-masing.
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023