Tim gabungan dari berbagai unsur di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, Kamis, berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di kawasan RT 16, Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
"Tadi kami kolaborasi dengan berbagai pihak melakukan penanganan sehingga api bisa dipadamkan meski sangat sulit karena berbagai kendala," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Kamis.
Sejumlah unsur yang tergabung dalam pemadaman karhutla tersebut antara lain Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres PPU, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Brigade Kebakaran Lahan dan Kebun (Karlabun) Dinas Pertanian Kabupaten PPU.
Kobaran api pertama kali diketahui oleh Kabag Ops Polres PPU pukul 14.19 WITA dan langsung dilaporkan kepada tim, termasuk ke BPBD Kabupaten PPU sehingga langsung mendapat penanganan dari berbagai unsur. Awal kebakaran diperkirakan satu jam sebelumnya.
Saat tim gabungan sampai di lokasi, api masih berkobar. Faktor kesulitan yang dihadapi tim antara lain lokasi karhutla tidak dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk.
Selain itu, titik api tersebar di beberapa lokasi karhutla, lokasi karhutla jauh dari sumber air, saluran primer di RT 16 dan beberapa saluran sekunder di lokasi yang dekat cadangan airnya mulai mengering.
"Jalan masuk hanya menggunakan kendaraan roda dua dan berjalan kaki dengan jarak cukup jauh, sekitar 2 kilometer, sehingga pemadaman dilakukan dengan cara manual dan menggunakan mesin portabel yang juga agak sulit mencari sumber air," katanya.
Pukul 18.30 WITA, lanjut dia, pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan dan selanjutnya tim gabungan kembali ke pos masing-masing. Sedangkan area yang terbakar diprakirakan sekitar 8 hektare, namun akan dilakukan penghitungan ulang.
Material yang terbakar merupakan semak belukar dan gambut tipis, sehingga ia mengimbau semua pihak untuk selalu waspada dan saling mengingatkan agar tidak sembarang melakukan pembakaran, karena pada musim kemarau ini banyak daun dan ranting kering.
Personel di lapangan dalam mitigasi karhutla ini berasal dari BPBD, Satpol PP, Distan, Brigade Karhutla,Babinsa, Bhabinkamtibmas, Polres, Dinas Pemadam Kebakaran Pos Petung, dan warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Tadi kami kolaborasi dengan berbagai pihak melakukan penanganan sehingga api bisa dipadamkan meski sangat sulit karena berbagai kendala," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PPU Budi Santoso di Penajam, Kamis.
Sejumlah unsur yang tergabung dalam pemadaman karhutla tersebut antara lain Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Polres PPU, Bintara Pembina Desa (Babinsa), serta Brigade Kebakaran Lahan dan Kebun (Karlabun) Dinas Pertanian Kabupaten PPU.
Kobaran api pertama kali diketahui oleh Kabag Ops Polres PPU pukul 14.19 WITA dan langsung dilaporkan kepada tim, termasuk ke BPBD Kabupaten PPU sehingga langsung mendapat penanganan dari berbagai unsur. Awal kebakaran diperkirakan satu jam sebelumnya.
Saat tim gabungan sampai di lokasi, api masih berkobar. Faktor kesulitan yang dihadapi tim antara lain lokasi karhutla tidak dapat dilalui dengan kendaraan roda empat, sehingga mobil pemadam kebakaran tidak bisa masuk.
Selain itu, titik api tersebar di beberapa lokasi karhutla, lokasi karhutla jauh dari sumber air, saluran primer di RT 16 dan beberapa saluran sekunder di lokasi yang dekat cadangan airnya mulai mengering.
"Jalan masuk hanya menggunakan kendaraan roda dua dan berjalan kaki dengan jarak cukup jauh, sekitar 2 kilometer, sehingga pemadaman dilakukan dengan cara manual dan menggunakan mesin portabel yang juga agak sulit mencari sumber air," katanya.
Pukul 18.30 WITA, lanjut dia, pemadaman dan pendinginan selesai dilakukan dan selanjutnya tim gabungan kembali ke pos masing-masing. Sedangkan area yang terbakar diprakirakan sekitar 8 hektare, namun akan dilakukan penghitungan ulang.
Material yang terbakar merupakan semak belukar dan gambut tipis, sehingga ia mengimbau semua pihak untuk selalu waspada dan saling mengingatkan agar tidak sembarang melakukan pembakaran, karena pada musim kemarau ini banyak daun dan ranting kering.
Personel di lapangan dalam mitigasi karhutla ini berasal dari BPBD, Satpol PP, Distan, Brigade Karhutla,Babinsa, Bhabinkamtibmas, Polres, Dinas Pemadam Kebakaran Pos Petung, dan warga.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023