Samarinda (ANTARA Kaltim) – Subsektor perkebunan merupakan salah satu bagian program pembangunan pertanian dalam arti luas, telah menjadi program prioritas pembangunan di Kaltim, namun hingga saat ini masih kekurangan tenaga penyuluh lapang.

“Kita masih kekurangan tenaga penyuluh di tingkat lapang. Padahal, perkebunan merupakan salah satu program prioritas pembangunan pemerintah daerah yang diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat Kaltim,” kata Kepala Dinas Perkebunan Kaltim Hj Etnawati, Senin (10/2).

Kekurangan tenaga penyuluh di tingkat lapang ini menurut Etnawati, akibat adanya perpindahan tugas atau alih profesi ke instansi lain dan diangkat sebagai PNS serta telah masuknya masa pensiun pegawai.

Padahal lanjutnya, subsektor perkebunan khususnya untuk pengembangan lima komoditi unggulan memerlukan tenaga-tenaga penyuluh yang andal yang mampu memotivasi serta memberikan dorongan kepada masyarakat agar dapat menggeluti kegiatan perkebunan.

Kelima komoditi unggulan subsektor perkebunan tersebut yakni komoditi kelapa sawit, lada, karet, kakao dan kelapa dalam. Pengembangannya sesuai dengan potensi yang dimiliki masing-masing daerah yang tersebar di kabupaten/kota se-Kaltim dan Kaltara.

Namun, kegiatan ini akan mengalami perlambatan apabila tenaga penyuluh di tingkat lapang masih belum terpenuhi khususnya jumlah tenaga yang selayaknya terdapat di setiap desa minimal satu desa satu penyuluh.

“Kita optimis dengan terpenuhinya jumlah (kuantitas) dan kualitas tenaga penyuluh di tingkat lapang tentu akan mampu meningkatkan pencapaian kegiatan perkebunan terkait pengembangan komoditi perkebunan di Kaltim,” ungkap Etnawati.

Diharapkan, pada 2014 akan ada penambahan tenaga penyuluh lapang khususnya di Kaltim oleh kementerian sehingga kekurangan tenaga penyuluh dapat terpenuhi dan daerah-daerah sentra kegiatan perkebunan dapat dipacu pengembangannya sesuai potensi. (Humas Prov Kaltim/yans)

 

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014