Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalimantan Timur meluncurkan program sekolah lanjut usia (lansia) pertama di Benua Etam, dengan nama Sekolah Lansia Gema Lantang.
"Program itu bertujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan bagi para lansia agar mereka bisa hidup sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat," ujar Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim Al Khafid Hidayat saat menggelar peluncuran sekolah lansia di Kelurahan Sindang Sari, Kecamatan Sambutan, Samarinda, Senin.
Khafid berharap fasilitator beserta siswa sekolah lansia secara rutin melakukan pertemuan setelah acara peresmian itu. Kemudian, terdapat kurikulum yang bisa ditargetkan tiga bulan selesai, sehingga para siswa bisa wisuda tepat waktu.
"Saat sudah wisuda nanti, mungkin ada tahapan kurikulum berikutnya dan kami harapkan bisa menjadi center of excellent di Kalimantan Timur,” ujarnya.
Latar belakang pembentukan sekolah lansia, lanjut Khafid, yaitu peningkatan jumlah penduduk usia lansia di atas 60 tahun di Indonesia sudah mulai meningkat.
Baca juga: Dinkes Kaltim optimalkan posyandu bisa layani lansia
Baca juga: Dinkes Kaltim optimalkan posyandu bisa layani lansia
“Trennya kalau dibandingkan tahun 70-an, itu hampir lima kali lipat peningkatan persentase penduduk lansianya. Kita memang perlu mendorong agar lansia-lansia bukan menjadi beban, tapi menjadi lansia-lansia yang cerdas, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat,” katanya.
Sistem pembelajaran di sekolah lansia tidak sebagaimana sekolah umum, melainkan dikemas sebagai unit kegiatan yang mengumpulkan para lansia.
“Ada semacam kelas-kelas dengan kurikulum yang sudah disusun dari pusat. Mereka akan diajari kesehatan, terkait dengan ekonomi, mungkin juga nanti ada model praktik dengan cara menyenangkan. Seperti itulah yang kami akan ajarkan ke mereka yang ikut,” ucapnya.
Khafid mengatakan mereka yang boleh ikut sekolah lansia adalah para lansia atau orang-orang mendekati lansia.
Sementara, keluarga yang memiliki lansia didorong untuk terlibat Bina Keluarga Lansia (BKL), yaitu kelompok yang mengajarkan atau mengumpulkan para keluarga yang memiliki lansia sehingga tahu cara mengelola lansia di keluarga mereka.
“Harapan kami setelah tahun ini satu sekolah lansia, kemudian tahun depan itu setiap kabupaten satu. Kami juga mendorong secara mandiri, kabupaten dan kota membentuk sekolah lansia, mungkin dengan percontohan dari sekolah ini,” tuturnya.
Baca juga: DKP3A sebut Kaltim belum memasuki ageing population
Baca juga: DKP3A sebut Kaltim belum memasuki ageing population
Khafid mengungkapkan kegiatan pertama sekolah lansia terdapat 20 siswa lansia yang terdaftar. BKKBN Kaltim bekerja sama dengan Fakultas Keperawatan Universitas Muhamadiyah Kalimantan Timur (UMKT) guna penyediaan pembimbing.
“Materi yang disampaikan tentu terkait dengan kesehatan, seni, hobi termasuk juga nanti mungkin ada kelas bercerita antara mereka," ujarnya.
BKKBN menyusun materi sekolah lansia itu secara sederhana karena tidak semua lansia berkenan sekolah lagi. Materi yang digunakan bertujuan lansia diberdayakan dengan pola yang menyenangkan tanpa mengikuti konsep sekolah formal umum.
"Biasanya kalau para lansia berkumpul dengan rekan seumur-nya, tentu ada memori-memori masa silam yang kemudian membuat mereka senang,” kata Khafid.
Sementara, Asisten Bidang Pemerintahan Pemkot Samarinda Hery Suryansyah mengatakan Pemkot Samarinda mendukung apapun program yang dilaksanakan oleh BKKBN untuk para lansia.
“Kami berharap lansia bukan sekedar penambahan usia saja. Umur memang tidak bisa ditolak, tetapi sehat dan produktif itu pilihan mereka,” ujar Hery.
Namun, Hery belum bisa mengonfirmasi terkait apakah akan ada sekolah lansia lanjutan oleh pemerintah daerah karena perlu koordinasi dengan pihak lain.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023