Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam industri perhotelan di Provinsi Kalimantan Timur, menyongsong hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
 
"Giat ini merupakan kesatuan visi-misi dalam pengembangan industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia," ujar Hetifah saat sosialisasi sertifikasi SDM pariwisata dan ekonomi kreatif di Swiss-Bell hotel Samarinda, Jumat. 
 
Ia mengatakan hal  tersebut menggambarkan semangat dan minat yang tinggi dalam meningkatkan kompetensi para pelaku industri di bidang ekonomi kreatif.
 
"Dukungan anggaran dari Dinas Pariwisata Kaltim semakin memperkuat komitmen dalam pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif,"  kata Hetifah.
 
Ia menekankan pentingnya pemasaran destinasi dan pengembangan ekonomi kreatif dalam meningkatkan kunjungan wisatawan, terutama menyangkut persiapan untuk IKN.
 
Lanjutnya, meski masih ada keterbatasan, upaya paralel dalam pemasaran dan kontrol destinasi diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor pariwisata.
 
Hetifah juga menyoroti pentingnya menciptakan identitas dan karakter unik untuk setiap destinasi, serta pengembangan SDM yang cerdas dan kreatif.
 
"Kolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah lokal menjadi kunci dalam menjadikan Nusantara sebagai destinasi unggulan," tuturnya.
 
Sementara itu, Direktur Standarisasi Kompetensi Kemenparekraf RI Titik Lestari menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberikan dukungan dalam meningkatkan SDM yang berkualitas, berdampak global dan inspiratif.
 
Dikemukakannya dalam rangka mendukung aspirasi masyarakat, pihaknya menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah Kalimantan Timur. Kolaborasi  tersebut tidak hanya merangkul Kemenparekraf sebagai lembaga, tetapi juga melibatkan asosiasi industri untuk menciptakan hasil yang optimal," kata Titik Lestari.
 
Menurutnya salah satu inisiatif yang tengah digalakkan adalah pengembangan modul-modul pelatihan berbasis online. 
 
 "Kami menyadari bahwa pelatihan secara online dapat mengurangi biaya yang diperlukan oleh peserta. Oleh karena itu, Kemenparekraf fokus dalam merancang modul online, salah satunya adalah pelatihan dalam industri MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions)," jelasnya.
 
Lanjutnya modul-modul itu bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan yang relevan dengan industri perhotelan, sebelum mereka menjalani proses verifikasi dan sertifikasi.
 
 "Kami menginginkan agar masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi dan pelatihan berkualitas. Modul-modul yang kami kembangkan telah melewati proses review ketat, sehingga standar yang baru dapat dijamin kualitasnya," kata Titik.
 
Sementara itu Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Rajawali Hospitality Nusantara Herlin Sulistyawati mengemukakan pihaknya berfokus pada tantangan dalam pelatihan dan sertifikasi Sumber Daya Manusia (SDM) di industri perhotelan. 
 
"Menggarisbawahi pentingnya peningkatan anggaran untuk upaya pelatihan," ucap Herlin.
 
Herlin menjelaskan lembaganya telah berhasil membangun sebuah sistem pelatihan dan sertifikasi online yang akan memudahkan proses tersebut. 
 
"Kami berharap bulan depan sistem ini akan siap digunakan untuk penilaian dan sertifikasi online. Lebih dari sekadar keterampilan, sertifikasi ini juga akan memperhitungkan sikap dan prilaku SDM di sektor jasa perhotelan,"  ujar Herlin.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023