Samarinda (ANTARA Kaltim)- Ribuan orang dari berbagai elemen masyarakat menghadiri Konvensi Rakyat bertajuk "Isran Noor Mendengar, Dari Kaltim Untuk Indonesia" yang digelar di GOR 27 September, Kampus Universtas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Minggu.

Acara yang digagas alumni Fakultas Pertanian (Faperta) Unmul tersebut dimaksudkan untuk menjaring aspirasi masyarakat sebagai bahan bagi Isran Noor guna maju sebagai calon Presiden maupun calon Wakil Presiden RI 2014-2019.

Sesuai dengan tema Isran Noor Mendengar, maka dalam acara tersebut diawali dengan pertanyaan dari sejumlah audien kepada Isran Noor. Rata-rata pertanyaan audien adalah menginginkan bagaimana caranya agar ke depan Bangsa Indonesia bisa lebih baik, sejahtera, dan maju di segala bidang.

Dalam kesempatan itu, Isran Noor mengatakan bahwa Indonesia sangat luas, sangat kaya, tapi juga terlalu banyak masalah sehingga memerlukan pembenahan tahap demi tahap untuk mengurai permasalahan yang ada dan mencarikan solusi yang terbaik.

Isran Noor yang menjabat Bupati Kutai Timur dan sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) melanjutkan, selama ini belum ada tokoh dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berperan di nasional, minimal menjadi menteri.

Mengingat belum adanya tokoh dari Kaltim yang berjuang di tingkat nasional, maka dana bagi hasil untuk daerah ini masih tergolong kecil. Padahal Kaltim yang begitu luas dengan minimnya infrastruktur, maka belum mampu mempercepat peningkatan ekonomi demi kesejahteraan masyarakat.

"Sudah 68 tahun Indonesia meredeka, tapi hingga kini belum ada warga Kaltim yang berperan di tingkat nasional, minimal menjadi menteri. Untuk itu, ketika ada tokoh Kaltim yang ingin berjuang di tingkat nasional, maka alangkah baiknya warga daerah ini mendukungnya," ujarnya.

Selama ini, lanjut dia, banyak keluhan warga Kaltim yang tidak sampai ke tingkat pusat sehingga keinginan untuk percepatan kesejahteraan masyarakat menjadi terhambat. Atas dasar itulah sehingga membuat hatinya tergerak untuk maju dan berjuang di tingkat nasional.

"Jujur saya akui, saya berasal dari desa terpencil di Kecamatan Sangkulirang, atau di ujung Provinsi Kaltim yang begitu luas. Tetapi saya rasa tidak ada salahnya ketika orang desa seperti ini menginginkan tampil di tingkat nasional," katanya.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014