Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi 74 titik panas yang tersebar di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), dan semua pihak saling mengingatkan agar tidak sembarangan membakar agar tidak terjadi penambahan titik panas.

Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.

"Sebanyak 74 titik panas tersebut terpantau sepanjang Kamis (27/7) mulai pukul 01.00 - 24.00 WITA," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I SAMS Sepinggan BMKG Balikpapan Diyan Novrida di Balikpapan, Jumat.

Sebanyak 74 titik panas ini tersebar pada tujuh kabupaten di Kaltim dengan rincian di Paser ada 5, Penajam Paser Utara 3, Kutai Barat 1, Kutai Timur 21, Kutai Kartanegara 15, Berau 7, dan Mahakam Ulu 22 titik panas.

Sebaran titik panas pun telah diinformasikan kepada pihak terkait, termasuk kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten masing-masing untuk mendapat penanganan lebih lanjut.

Sedangkan untuk mencegah bertambahnya titik panas, maka ia mengingatkan semua lapisan saling waspada seperti tidak membuang puntung rokok sembarangan, tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan.
Apalagi saat ini merupakan musim kemarau menyebabkan banyak daun dan ranting mengering, sehingga kondisi ini sangat rawan terjadi karhutla.

Dua hari sebelumnya (Rabu, 26/7), pihaknya juga mendeteksi 50 titik panas yang tersebar di enam kabupaten, namun titik panas tersebut sudah padam, sedangkan 74 titik yang terpantau sepanjang Kamis berada di titik koordinat berbeda.*

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023