Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Samarinda Firmansyah Subhan mengatakan, penetapan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan hal tepat karena provinsi itu merupakan miniatur Indonesia, yakni semua suku ada di sini. 

"Hebatnya lagi, meski semua suku ada di sini, provinsi ini selalu damai, tidak pernah ada gejolak luar biasa sehingga menjadi modal utama dalam pembangunan di berbagai sendi kehidupan," ujar Firmansyah saat bincang santai bersama wartawan di Samarinda, Jumat. 

Firmansyah menuturkan sikap masyarakat di Samarinda dan sejumlah daerah di Kaltim yang ramah ketika diajak berbincang saat di luar tugas.

Dari perbincangan dengan warga yang ditemui, dia kerap menanyakan asal kelahiran atau asal suku masyarakat Kaltim.

Baca juga: Tetangga IKN harapkan pemerataan akses Internet

Firmansyah menemukan sebagian besar masyarakat Benua Etam berasal dari suku-suku yang ada nusantara, dan tetap memiliki jiwa nasionalis. Dia pun bangga dengan keanekaragaman warga Kaltim tapi tetap menampilkan persatuan dan kesatuan. 

Penetapan Provinsi Kaltim sebagai lokasi ibu kota negara baru diyakini berdampak positif bagi peningkatan berbagai hal, baik pendidikan, kesehatan, terlebih ekonomi karena dengan akan banyak warga yang pindah ke IKN mulai 2024.

Untuk itu, hal ini menjadi peluang besar bagi warga Kaltim terutama warga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Balikpapan dan Samarinda yang merupakan daerah mitra serta penyangga IKN. 

Berdasarkan estimasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), pada 2045 jumlah penduduk di IKN akan mencapai 1,9 juta jiwa.

Jumlah ini tentu belum termasuk penduduk Kaltim yang juga bertambah, maka semua penduduk tersebut membutuhkan bahan pangan pokok yang harus dipenuhi, sehingga hal ini menjadi peluang besar untuk berusaha setidaknya di bidang pertanian dalam arti luas. 

Baca juga: Otorita IKN siapkan pendampingan untuk kembangkan UMKM lokal

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Imam Santoso


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023