Sangatta (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, H. Zainuddin Aspan, mengatakan terdapat 28 desa di empat kecamatan wilayah hulu di Kutai Timur rawan dilanda banjir.

Menurut Zainuddin Aspan, berdasarkan hasil kajian dan hasil data penginderaan jarak jauh yang telah dilakukan, bahwa potensi terjadi musibah banjir di wilayah hulu itu terdapat di empat kecamatan dan 28 desa dan 11 desa dinyatakan kerawanan sedang serta 1 desa dinyatakan potensi ancaman banjir sangat rendah atau bebas banjir.

"Empat kecamatan dan 28 desa rawan bencana banjir yang masuk dalam wilayah Sub Sistem Wilayah Pengembangan (SSWP) Selatan masing-masing kecamatan Busang, Muara Bengkal, Muara Ancalong, dan Long Masengat," kata Zainuddin Aspan, Senin.

Sedangkan empat kecamatan lainnya seperti Batu Ampar, Telen, Muara Wahau dan Kongbeng potensi bencana banjir masih rendah, meskipun keempat kecamatan itu juga sering terjadi banjir tahunan.

Dikatakan Kepala BPBD Kutai Timur H.Zainuddin empat kecamatan yang memiliki tingkat kerawanan bencana banjir itu yakni kecamatan Muara Bengkal yang tergolong rawan tinggi adalah desa Muara Bengkal Ilir, Muara Bengkal Ulu, Ngayau, Senambah, Malupan, Benua Baru dan Batu Balai. Sedangkan satu desa yakni desa Batu Balai tergolong masih rendah.

Kemudian kecamatan Muara Ancalong dengan 8 desa, namun empat tergolong tinggi yakini Kelinjau Ilir, Kelinjau Ulu, Senyiur, Long Tesak. Sedangkan yang tergolong rendah yakni desa Long Poq Baru, Gemar Baru, Long Nah dan Muara Dun.

Kemudian kecamatan Long Masengat terdapat tiga desa yang terdeteksi tinggi rawan banjir, yakni desa Tanah Abang, Sumber Sari dan Melan. Tiga desa tergolong banjir skala rendah yakni Mukti Utama, Segoy Makmur dan Sika Makmur, serta satu desa tergolong rendah yakni Sumber Agung.

Kemudian di kecamatan Busang terdapat tiga desa yang potensinya banjir tinggi yakni Long Bentuk, Rantau Sentosa dan Long Pejeng. Sedangkan tiga desa lainnya potensi banjir sedang adalah Long Lees, Long Nyelong serta Mekar Baru.

Dikatakan Zai panggilan Zainuddin Aspan, dengan telah ditetapkannya daerah rawan bencana banjir, diharapkan agar masyarakat yang berada di daerah itu agar waspada setiap musim hujan.

"Dari kajian data dapat dikatakan bahwa seluruh desa yang berada di empat kecamatan tersebut berpotensi rawan terjadi bencana epidemik/wabah penyakit," katanya.   (*)

Pewarta: Adi Sagaria

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2014