Pendapatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Kaltim atas dasar harga konstan dari sektor pertanian dalam arti luas didominasi oleh subsektor perkebunan, yakni dengan andil 58,61 persen atau senilai Rp16,05 triliun.
"Sektor perkebunan memberikan andil sebesar 58,61 persen dari total 100 persen sektor pertanian, atau tercatat 4,97 persen dari total PDRB Kaltim tahun 2021," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ahmad Muzakkir di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Zuraida Henny Hapsari, ia mengatakan bahwa sektor pertanian yang didominasi oleh subsektor perkebunan tersebut dengan komoditas utama tanaman kelapa sawit.
PDRB dari perkebunan Kaltim yang sebesar Rp16,95 triliun itu berdasarkan harga konstan, sedangkan jika dihitung berdasarkan harga berlaku, maka nilai PDRB subsektor perkebunan di Kaltim mencapai Rp34,52 triliun, terjadi kenaikan Rp4,5 triliun atau 15,14 persen ketimbang 2020.
Sehari sebelumnya, saat Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Tanaman Lada di Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, ia mengatakan saat ini perkebunan Kaltim berkembang pesat dan menjadi potensi terus dikembangkan baik oleh swasta, BUMN, maupun perkebunan rakyat.
Produk tanaman perkebunan cukup besar dalam menyumbang devisa negara maupun daerah dengan sejumlah komoditas perkebunan yang dikembangkan di Kaltim seperti kelapa sawit, kelapa dalam, karet, kakao, lada, aren, dan pala.
“Pembangunan perkebunan di Kaltim memprioritaskan peningkatan kualitas, kuantitas, mutu, konsistensi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pekebun,” katanya.
Disbun Kaltim dalam kedudukannya sebagai penanggung jawab pembangunan perkebunan, lanjutnya, berkewajiban menjalankan fungsi pembangunan dan pengawasan, termasuk program-program ke masyarakat.
Terkait dengan SL-PHT Tanaman Lada yang digelar di Loa Janan mulai 8 Mei hingga Agustus mendatang, hal yang menjadi penekanannya adalah strategi dalam proses pembudidayaan tanaman perkebunan lada.
Berbagai isu strategis dan permasalahan yang dihadapi dalam budi daya lada adalah cara untuk mempertahankan luas lahan dan populasi tanaman, penguatan kelembagaan dan manajemen usaha sebagai pelaku usaha, peningkatan mutu produksi, kualitas dan kuantitas, serta pemasaran produk lada.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Sektor perkebunan memberikan andil sebesar 58,61 persen dari total 100 persen sektor pertanian, atau tercatat 4,97 persen dari total PDRB Kaltim tahun 2021," ujar Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ahmad Muzakkir di Samarinda, Rabu.
Didampingi Kepala Bidang Pengembangan Komoditi Zuraida Henny Hapsari, ia mengatakan bahwa sektor pertanian yang didominasi oleh subsektor perkebunan tersebut dengan komoditas utama tanaman kelapa sawit.
PDRB dari perkebunan Kaltim yang sebesar Rp16,95 triliun itu berdasarkan harga konstan, sedangkan jika dihitung berdasarkan harga berlaku, maka nilai PDRB subsektor perkebunan di Kaltim mencapai Rp34,52 triliun, terjadi kenaikan Rp4,5 triliun atau 15,14 persen ketimbang 2020.
Sehari sebelumnya, saat Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SL-PHT) Tanaman Lada di Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, ia mengatakan saat ini perkebunan Kaltim berkembang pesat dan menjadi potensi terus dikembangkan baik oleh swasta, BUMN, maupun perkebunan rakyat.
Produk tanaman perkebunan cukup besar dalam menyumbang devisa negara maupun daerah dengan sejumlah komoditas perkebunan yang dikembangkan di Kaltim seperti kelapa sawit, kelapa dalam, karet, kakao, lada, aren, dan pala.
“Pembangunan perkebunan di Kaltim memprioritaskan peningkatan kualitas, kuantitas, mutu, konsistensi, efisiensi, dan efektivitas pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan dan ramah lingkungan, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya pekebun,” katanya.
Disbun Kaltim dalam kedudukannya sebagai penanggung jawab pembangunan perkebunan, lanjutnya, berkewajiban menjalankan fungsi pembangunan dan pengawasan, termasuk program-program ke masyarakat.
Terkait dengan SL-PHT Tanaman Lada yang digelar di Loa Janan mulai 8 Mei hingga Agustus mendatang, hal yang menjadi penekanannya adalah strategi dalam proses pembudidayaan tanaman perkebunan lada.
Berbagai isu strategis dan permasalahan yang dihadapi dalam budi daya lada adalah cara untuk mempertahankan luas lahan dan populasi tanaman, penguatan kelembagaan dan manajemen usaha sebagai pelaku usaha, peningkatan mutu produksi, kualitas dan kuantitas, serta pemasaran produk lada.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023