Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Samarinda menggandeng Badan Penyelenggara Jamainan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Klinik Pratama Lasusda Lapas setempat.
"Peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu titik fokus, kali ini kami berusaha agar Klinik Pratama Lasusda dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Kota Samarinda," Ucap Kalapas Hidayat di Samarinda, Senin.
ia mengemukakan bahwa peningkatan layanan kesehatan pada Lapas Narkotika Samarinda terus berbenah mulai dari terbitnya Izin Klinik Pratama Lasusda, hingga kali ini dapat bermitra dengan BPJS Kota Samarinda.
Tak hanya warga binaan Lapas Narkotika Samarinda saja yang menerima manfaatnya, bahkan warga masyarakat permukiman Bayur sekitar Lapas pun dapat melakukan pengecekan kesehatan di Klinik Pratama tersbeut dengan menggunakan fasilitas BPJS.
Disampaikannya, klinik kesehatan tersebut juga selalu ramai dikunjungi oleh warga binaan, dengan intensitas rata-rata 60 orang per hari, dalam melakukan pengobatan, perawatan mau pun sekadar mengecek kesehatan.
"Diharapkan dengan adanya peningkatan layanan kesehatan ini dapat bermanfaat untuk warga binaan serta masyarakat luas," ujar Hidayat.
sementara itu, Tim dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Kristina Natalia menerangkan bahwa pihaknya melakukan peninjauan kelayakan kerja sama antara Klinik Pratama Lapas Narkotika Samarinda dengan BPJS Kesehatan.
"Ada pun tujuan dari kerja sama ini agar warga binaan mendapatkan fasilitas kesehatan yang optimal dengan menggunakan layanan BPJS kesehatan, sehingga mereka tak perlu jauh-jauh lagi," ungkap Kristina.
Selanjutnya, Kepala Bagian Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kota Samarinda dr Desy Liana Siregar menuturkan bahwa pihak BPJS melakukan pengecekan terhadap kelayakan dari Klinik Pratama itu untuk ditingkatkan menjadi lokasi Faskes.
"Kami memantau seberapa siap klinik yang ada di Lapas tersebut dalam bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk menjadi tempat Faskes kepada warga yang memiliki kartu BPJS-Kes," ucap Desy.
Desy menyatakan bahwa dari pengamatan kelengkapan dan beberapa persyaratan yang dipenuhi dari Klinik Pratama Lasusda tersebut, semuanya sudah terlihat sudah memenuhi.
"Kalau semua sudah memenuhi pemasyarakatan, tinggal nanti akan kami tindak lanjuti, sekaligus mendata seberapa banyak WBP yang belum memiliki kartu BPJS untuk diurus dan beberapa yang BPJS masih Faskes luar kota agar disinkronkan," pungkas Desy.
Untuk diketahui, kunjungan tersebut dipimpin secara langsung oleh perwakilan tim yaitu Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Kristina Natalia, PKFI dr Rita Rosadi, dan Kabag Yanfaskes BPJS Kesehatan Kota Samarinda dr Desy Liana Siregar beserta tim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Peningkatan layanan kesehatan merupakan salah satu titik fokus, kali ini kami berusaha agar Klinik Pratama Lasusda dapat bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Kota Samarinda," Ucap Kalapas Hidayat di Samarinda, Senin.
ia mengemukakan bahwa peningkatan layanan kesehatan pada Lapas Narkotika Samarinda terus berbenah mulai dari terbitnya Izin Klinik Pratama Lasusda, hingga kali ini dapat bermitra dengan BPJS Kota Samarinda.
Tak hanya warga binaan Lapas Narkotika Samarinda saja yang menerima manfaatnya, bahkan warga masyarakat permukiman Bayur sekitar Lapas pun dapat melakukan pengecekan kesehatan di Klinik Pratama tersbeut dengan menggunakan fasilitas BPJS.
Disampaikannya, klinik kesehatan tersebut juga selalu ramai dikunjungi oleh warga binaan, dengan intensitas rata-rata 60 orang per hari, dalam melakukan pengobatan, perawatan mau pun sekadar mengecek kesehatan.
"Diharapkan dengan adanya peningkatan layanan kesehatan ini dapat bermanfaat untuk warga binaan serta masyarakat luas," ujar Hidayat.
sementara itu, Tim dari Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Kristina Natalia menerangkan bahwa pihaknya melakukan peninjauan kelayakan kerja sama antara Klinik Pratama Lapas Narkotika Samarinda dengan BPJS Kesehatan.
"Ada pun tujuan dari kerja sama ini agar warga binaan mendapatkan fasilitas kesehatan yang optimal dengan menggunakan layanan BPJS kesehatan, sehingga mereka tak perlu jauh-jauh lagi," ungkap Kristina.
Selanjutnya, Kepala Bagian Layanan Fasilitas Kesehatan BPJS Kota Samarinda dr Desy Liana Siregar menuturkan bahwa pihak BPJS melakukan pengecekan terhadap kelayakan dari Klinik Pratama itu untuk ditingkatkan menjadi lokasi Faskes.
"Kami memantau seberapa siap klinik yang ada di Lapas tersebut dalam bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk menjadi tempat Faskes kepada warga yang memiliki kartu BPJS-Kes," ucap Desy.
Desy menyatakan bahwa dari pengamatan kelengkapan dan beberapa persyaratan yang dipenuhi dari Klinik Pratama Lasusda tersebut, semuanya sudah terlihat sudah memenuhi.
"Kalau semua sudah memenuhi pemasyarakatan, tinggal nanti akan kami tindak lanjuti, sekaligus mendata seberapa banyak WBP yang belum memiliki kartu BPJS untuk diurus dan beberapa yang BPJS masih Faskes luar kota agar disinkronkan," pungkas Desy.
Untuk diketahui, kunjungan tersebut dipimpin secara langsung oleh perwakilan tim yaitu Dinas Kesehatan Kota Samarinda drg Kristina Natalia, PKFI dr Rita Rosadi, dan Kabag Yanfaskes BPJS Kesehatan Kota Samarinda dr Desy Liana Siregar beserta tim.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023