Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Samarinda, Kalimantan Timur, optimistis tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mengalami peningkatan ketimbang Pemilu 2019, karena pihaknya terus melakukan sosialisasi dan ajakan ke masyarakat.
"Sejak beberapa tahun lalu hingga kini kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat baik melalui berbagai saluran media maupun secara langsung," ujar Najib, selaku Komisioner KPU Samarinda Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, di Samarinda, Kamis.
Pada Pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih di Samarinda tercatat 72,2 persen, yakni dari 622.100 pemilih yang mencakup DPT, DPTb maupun DPk, sedangkan yang menggunakan hak pilih tercatat ada 449.177 orang.
Capaian empat tahun lalu yang sebesar 72,2 persen tersebut tergolong angka yang tinggi jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya yang tercatat 60 persen lebih.
Mengingat tiap pemilu yang terus naik tersebut, maka Najib meyakini capaian pada Pemilu 2024 bisa lebih tinggi, yakni dengan target di kisaran 77 persen.
Berbagai sosialisasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah pemilih tersebut antara lain ke sekolah-sekolah, terutama dengan target siswa SMA yang pada 2024 akan menjadi pemilih pemula, yakni dengan sosialisasi melalui OSIS dan pemilihan Ketua OSIS.
Dalam hal ini, untuk pemilihan calon Ketua OSIS pihaknya desain mirip dengan pemilihan umum (pemilu), sehingga mereka tidak asing dalam menghadapi pemilu tahun depan, karena sudah praktik dalam pemilihan calon ketua OSIS.
Dalam sosialisasi yang dilakukan juga sekaligus ada pendidikan politik, diantaranya fasilitasi pemilihan Ketua OSIS sekaligus pendidikan politik yang telah dilakukan di SMAN 14 Samarinda.
"Pemilihan Ketua OSIS di SMAN 14 tersebut merupakan salah satu sekolah di Samarinda yang telah kami dampingi, sudah banyak sekolah lain yang telah kami fasilitasi, bahkan menyusul sekolah lain yang menunggu giliran," katanya.
Fasilitasi Pemilihan Ketua OSIS ini merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula, karena pada 2024 mendatang mereka akan memiliki hak pilih sehingga dapat menyalurkan hak pilih secara cerdas dalam pemilu.
Hal lain yang juga dilakukan adalah sosialisasi melalui Kirab Pemilu 2024 selama sembilan hari, dimulai pada 2 April hingga 10 April 2023, yakni gencar mendatangi sejumlah kawasan seperti mal yang menjadi pusat keramaian, kemudian setiap kecamatan di Samarinda, dan sejumlah lokasi lainnya.
“Semua kecamatan atau 10 kecamatan sudah kami lakukan sosialisasi, ada dua mal, kemudian Pasar Pagi, Pasar Segiri, Pasar Merdeka, dan perempatan jalan. Semua ini dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyalurkan hak pilih dalam Pemilu 2024," kata Najib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Sejak beberapa tahun lalu hingga kini kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat baik melalui berbagai saluran media maupun secara langsung," ujar Najib, selaku Komisioner KPU Samarinda Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, di Samarinda, Kamis.
Pada Pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih di Samarinda tercatat 72,2 persen, yakni dari 622.100 pemilih yang mencakup DPT, DPTb maupun DPk, sedangkan yang menggunakan hak pilih tercatat ada 449.177 orang.
Capaian empat tahun lalu yang sebesar 72,2 persen tersebut tergolong angka yang tinggi jika dibandingkan dengan pemilu sebelumnya yang tercatat 60 persen lebih.
Mengingat tiap pemilu yang terus naik tersebut, maka Najib meyakini capaian pada Pemilu 2024 bisa lebih tinggi, yakni dengan target di kisaran 77 persen.
Berbagai sosialisasi yang telah dilakukan untuk meningkatkan jumlah pemilih tersebut antara lain ke sekolah-sekolah, terutama dengan target siswa SMA yang pada 2024 akan menjadi pemilih pemula, yakni dengan sosialisasi melalui OSIS dan pemilihan Ketua OSIS.
Dalam hal ini, untuk pemilihan calon Ketua OSIS pihaknya desain mirip dengan pemilihan umum (pemilu), sehingga mereka tidak asing dalam menghadapi pemilu tahun depan, karena sudah praktik dalam pemilihan calon ketua OSIS.
Dalam sosialisasi yang dilakukan juga sekaligus ada pendidikan politik, diantaranya fasilitasi pemilihan Ketua OSIS sekaligus pendidikan politik yang telah dilakukan di SMAN 14 Samarinda.
"Pemilihan Ketua OSIS di SMAN 14 tersebut merupakan salah satu sekolah di Samarinda yang telah kami dampingi, sudah banyak sekolah lain yang telah kami fasilitasi, bahkan menyusul sekolah lain yang menunggu giliran," katanya.
Fasilitasi Pemilihan Ketua OSIS ini merupakan salah satu cara yang dilakukan dalam memberikan pendidikan politik kepada pemilih pemula, karena pada 2024 mendatang mereka akan memiliki hak pilih sehingga dapat menyalurkan hak pilih secara cerdas dalam pemilu.
Hal lain yang juga dilakukan adalah sosialisasi melalui Kirab Pemilu 2024 selama sembilan hari, dimulai pada 2 April hingga 10 April 2023, yakni gencar mendatangi sejumlah kawasan seperti mal yang menjadi pusat keramaian, kemudian setiap kecamatan di Samarinda, dan sejumlah lokasi lainnya.
“Semua kecamatan atau 10 kecamatan sudah kami lakukan sosialisasi, ada dua mal, kemudian Pasar Pagi, Pasar Segiri, Pasar Merdeka, dan perempatan jalan. Semua ini dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menyalurkan hak pilih dalam Pemilu 2024," kata Najib.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023