Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda melakukan upaya- upaya penanganan inflasi di bulan Ramadhan agar tetap terkendali, salah satunya melakukan rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi setiap hari Senin.
 
"Hari ini kami menggelar rakor rutin setiap minggu guna membahas upaya pengendalian inflasi Kota Samarinda," kata Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Samarinda Sam Saimun ketika ditemui usai rakor di Balai Kota Samarinda, Senin.
 
Ia mengatakan, terkait penanganan inflasi di Indonesia ada beberapa daerah inflasi yang masih di atas standar nasional dengan angka 5,4 persen. Sementara angka inflasi Kota Samarinda masih aman terkendali di bawah angka inflasi nasional yakni 4,47 persen, sedangkan untuk tingkat kota, Jambi menduduki inflasi tertinggi dengan angka 6,8 persen.
 
"Upaya Pemkot Samarinda dalam mengendalikan inflasi saat ini, secara rutin menggelar operasi pasar per kecamatan setiap minggu, bermitra dengan Perumda Varia Niaga dan Perum Bulog, dalam penyediaan bahan pokok berupa beras medium, minyak goreng, telur dan lainnya," kata Sam.
 
Dia menerangkan saat ini sudah ada penyaluran minyak goreng curah berkapasitas 1.200 liter dipusatkan di kantor kelurahan. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak goreng di momen bulan puasa.
 
Sam Saimun menambahkan saat ini menjadi perhatian khusus adalah harga bahan pokok berupa cabe yang mulai naik hingga Rp60.000 per kilogram, dari sebelumnya Rp 50.000 per kilogram. Saat ini Dinas Perdagangan Samarinda berupaya menekan kenaikan harga, memastikan stok dari distributor, sebagian besar diambil dari luar daerah
 
"Bahan pokok berupa cabe dan bawang masih bergantung dari Sulawesi dan Surabaya, sehingga jika ada kendala pendistribusian akan berpengaruh kepada harga, namun kami tetap membina petani cabe lokal untuk mengimbangi hal tersebut," katanya.
 

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023