Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil menanam 360 pipa biopori pada sejumlah lokasi di Samarinda, yang berfungsi sebagai resapan air hujan guna memperingati Hari Air Dunia ke-31 tahun 2023.
"Pelubangan hingga penanaman 360 pipa biopori tersebut dilakukan pada 6-12 Maret 2023," ujar Sekretaris Sekretariat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda Rustiani di Samarinda, Rabu.
Penanaman pipa biopori sebanyak ini melebihi target yang dipatok sebelumnya, yakni sebanyak 355 biopori, atau capaiannya sebesar 101,4 persen, sedangkan lokasi penanaman tersebar di beberapa titik di Samarinda, antara lain di bagian darat Bendungan Benanga.
Biopori dibuat dengan cara dilakukan pengeboran sedalam 1 meter dan lebar sekitar 10 cm, kemudian ditanami pipa 3 inci, sedangkan fungsinya adalah sebagai resapan untuk menampung air hujan agar kembali masuk ke bumi.
Semakin banyak biopori yang dibuat, maka makin besar peluang untuk mengurangi risiko banjir, karena air hujan tidak semuanya menjadi air permukaan yang mengalir ke tempat lebih rendah, namun masuk ke perut bumi melalui pori-pori yang dibuat, sehingga hal ini juga bisa menjamin ketersediaan air di musim kemarau.
Fungsi lain dari biopori adalah untuk menjaga kesuburan tanah, kelestarian organisme tanah, mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, kaki gajah.
Bahkan, katanya, biopori tersebut juga bisa menjadi alat membuat pupuk kompos (komposter), karena lubang biopori bisa diisi dengan berbagai biomassa atau sampah organik, sehingga dalam kurun waktu tertentu setelah terjadi pembusukan, pipa bisa diangkat dan diambil pupuknya.
Rustiani juga mengatakan, dalam Peringatan Hari Air Dunia kali ini, 37 BWS se Indonesia membuat biopori sebanyak 10.000 lubang, antara lain BWS Sumatera I sebanyak 349 lubang, BWS Sumatera II sebanyak 306, BWS Sumatera III 241, BWS Sumatera IV 69, BBWS Sumatera VIII 213 lubang.
"BBWS Mesuji Sekampung 201 lubang, BBWS Cidanau Ciujung 274, BBWS Ciliwung Casadane 466, BBWS Bengawan Solo 112, BBWS Serayu Opak 355, BWS Kalimantan I 193, BWS Kalimantan II 277, BWS Kalimantan III 226, BWS Kalimantan V 103, BWS Bali Penida 526 lubang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWSK IV Samarinda tanam 360 pipa biopori
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Pelubangan hingga penanaman 360 pipa biopori tersebut dilakukan pada 6-12 Maret 2023," ujar Sekretaris Sekretariat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air (TKPSDA) Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) IV Samarinda Rustiani di Samarinda, Rabu.
Penanaman pipa biopori sebanyak ini melebihi target yang dipatok sebelumnya, yakni sebanyak 355 biopori, atau capaiannya sebesar 101,4 persen, sedangkan lokasi penanaman tersebar di beberapa titik di Samarinda, antara lain di bagian darat Bendungan Benanga.
Biopori dibuat dengan cara dilakukan pengeboran sedalam 1 meter dan lebar sekitar 10 cm, kemudian ditanami pipa 3 inci, sedangkan fungsinya adalah sebagai resapan untuk menampung air hujan agar kembali masuk ke bumi.
Semakin banyak biopori yang dibuat, maka makin besar peluang untuk mengurangi risiko banjir, karena air hujan tidak semuanya menjadi air permukaan yang mengalir ke tempat lebih rendah, namun masuk ke perut bumi melalui pori-pori yang dibuat, sehingga hal ini juga bisa menjamin ketersediaan air di musim kemarau.
Fungsi lain dari biopori adalah untuk menjaga kesuburan tanah, kelestarian organisme tanah, mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah dengue (DBD), malaria, kaki gajah.
Bahkan, katanya, biopori tersebut juga bisa menjadi alat membuat pupuk kompos (komposter), karena lubang biopori bisa diisi dengan berbagai biomassa atau sampah organik, sehingga dalam kurun waktu tertentu setelah terjadi pembusukan, pipa bisa diangkat dan diambil pupuknya.
Rustiani juga mengatakan, dalam Peringatan Hari Air Dunia kali ini, 37 BWS se Indonesia membuat biopori sebanyak 10.000 lubang, antara lain BWS Sumatera I sebanyak 349 lubang, BWS Sumatera II sebanyak 306, BWS Sumatera III 241, BWS Sumatera IV 69, BBWS Sumatera VIII 213 lubang.
"BBWS Mesuji Sekampung 201 lubang, BBWS Cidanau Ciujung 274, BBWS Ciliwung Casadane 466, BBWS Bengawan Solo 112, BBWS Serayu Opak 355, BWS Kalimantan I 193, BWS Kalimantan II 277, BWS Kalimantan III 226, BWS Kalimantan V 103, BWS Bali Penida 526 lubang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BWSK IV Samarinda tanam 360 pipa biopori
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023