Petani di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sepanjang 2022 memproduksi padi sebanyak 239.430 ton gabah kering giling (GKG), turun 5.250 ton GKG atau sebesar 2,15 persen jika dibandingkan 2021 yang sebesar 244.680 ton GKG.
"Produksi padi terbanyak terjadi pada 2022 terjadi pada Maret yang sebanyak 53.740 ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada Desember yang tercatat 890 ton GKG," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kamis.
Jika dilihat menurut periode, maka terdapat penurunan produksi pada periode Januari-April 2022 dan Mei-Agustus 2022, yaitu masing-masing sebesar 5.720 ton GKG dan 27,4 ton GKG jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan produksi padi tersebut disebabkan oleh adanya penurunan luas panen pada periode Januari-April 2022, kemudian penurunan luas panen dan produktivitas pada periode Mei-Agustus 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, kenaikan produksi padi hanya terjadi pada September-Desember 2022, yaitu sebanyak 27.860 ton GKG atau mencapai 54,27 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah penghasil padi, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sedangkan daerah yang mengalami penurunan produksi padi yang cukup banyak adalah Kabupaten Paser dan Kota Samarinda.
“Tiga daerah dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sementara tiga daerah dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu,” katanya.
Ia melanjutkan, realisasi luas panen padi sepanjang 2022 mencapai sekitar 64.970 hektare (ha), mengalami penurunan 1.300 ha atau 1,96 persen ketimbang 2021 yang seluas 66.270 ha.
“Puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021, yaitu terjadi pada Maret. Luas panen padi pada Maret 2022 adalah sebesar 14.720 ha, sedangkan pada Maret 2021 luas panen padi mencapai 16.010 ha,” kata Yusniar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Produksi padi terbanyak terjadi pada 2022 terjadi pada Maret yang sebanyak 53.740 ton GKG, sementara produksi terendah terjadi pada Desember yang tercatat 890 ton GKG," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim Yusniar Juliana di Samarinda, Kamis.
Jika dilihat menurut periode, maka terdapat penurunan produksi pada periode Januari-April 2022 dan Mei-Agustus 2022, yaitu masing-masing sebesar 5.720 ton GKG dan 27,4 ton GKG jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan produksi padi tersebut disebabkan oleh adanya penurunan luas panen pada periode Januari-April 2022, kemudian penurunan luas panen dan produktivitas pada periode Mei-Agustus 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Di sisi lain, kenaikan produksi padi hanya terjadi pada September-Desember 2022, yaitu sebanyak 27.860 ton GKG atau mencapai 54,27 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah penghasil padi, seperti Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sedangkan daerah yang mengalami penurunan produksi padi yang cukup banyak adalah Kabupaten Paser dan Kota Samarinda.
“Tiga daerah dengan total produksi padi tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten Kutai Kartanegara, Kabupaten Paser, dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Sementara tiga daerah dengan produksi padi terendah yaitu Kota Bontang, Kota Balikpapan, dan Kabupaten Mahakam Ulu,” katanya.
Ia melanjutkan, realisasi luas panen padi sepanjang 2022 mencapai sekitar 64.970 hektare (ha), mengalami penurunan 1.300 ha atau 1,96 persen ketimbang 2021 yang seluas 66.270 ha.
“Puncak panen padi pada 2022 selaras dengan 2021, yaitu terjadi pada Maret. Luas panen padi pada Maret 2022 adalah sebesar 14.720 ha, sedangkan pada Maret 2021 luas panen padi mencapai 16.010 ha,” kata Yusniar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023