Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Samarinda Marnabas menyatakan pihaknya akan terjun melakukan inspeksi mendadak ke pasar-pasar jika ada indikasi harga bahan pokok yang sudah tidak rasional atau terlampau mahal.

“Untuk saat ini bahan pokok masih cenderung stabil, kalau pun masih ada kenaikan itu masih pada batas wajar, namun jika suatu saat ditemukan harga bahan pokok yang terlampau mahal, sehingga harga eceran tertinggi melampaui batas rasional, maka kami yang akan terjun langsung melakukan sidak ke pasar guna pemulihan harga normal,” papar Kadisdag Samarinda Marnabas di Samarinda, Senin.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya selalu memantau harga-harga pangan dan kebutuhan pokok di pasar-pasar Samarinda secara real time setiap hari, per pukul 10.00 WITA pagi, guna memastikan harga barang sesuai dengan mekanisme pasar secara normal.

Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mengantisipasi kesediaan minyak goreng yang sempat disinggung melebihi harga eceran tertinggi, maka pihaknya akan mengkoordinasikan ke para distributor dan juga mitra Perumdam Varia Niaga untuk menyediakan minyak goreng curah dalam menciptakan sebaran harga yang stabil di pasar-pasar Samarinda.

“Untuk daging ayam dan sapi masih nampak stabil, dengan harga naik turunnya masih wajar, namun untuk ikan layang mulai naik di angka Rp 25 ribu, dengan begitu akan dilakukan upaya-upaya agar nantinya bisa diturunkan di bawah harga Rp 20 ribu per kilogram,” beber  Marnabas.

Dikemukakannya, untuk harga cabe merah masih di kisaran Rp45 ribu sampai Rp55 ribu, masih dinilai sesuai dengan mekanisme pasar normal, biasanya mendekati bulan puasa dan lebaran, harga cabe bisa meroket di angka Rp100 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.

“Ini yang kita jaga, jangan sampai harga cabe melonjak naik saat bulan puasa dan menjelang lebaran, tapi pihak kami sudah mewaspadai dengan melakukan pembinaan kepada kelompok petani cabe lokal yang digandeng langsung oleh Perumdam Varia Niaga,” terang Marnabas.

Ia menuturkan, saat ini bahan pokok lebih banyak  dipasok dari Sulawesi dan Surabaya, dan hanya sebagian dari hasil pertanian lokal. Bahan pokok yang didominasi dari pasokan  luar seperti beras, gula, minyak goreng,  bawang, dan lombok.

Kemudian, untuk sayur mayur dan daging sudah  bisa dipenuhi dari hasil lokal, sehingga ini yang perlu diperkuat ke depan, agar bahan pokok pangan bisa disokong oleh pertanian lokal.

“setiap minggu kami bersama  Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Samarinda  rutin melakukan rapat intensif  terkait penanggulangan inflasi, berupaya melakukan penekanan inflasi agar senantiasa stabil, dan juga tak  boleh menekan terlalu  rendah  karena berakibat deflasi, berbahaya bagi pedagang,” pungkas Marnabas.

Pewarta: Ahmad Rifandi

Editor : Gunawan Wibisono


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023