Sejumlah warga menutup jalur Ring Road 2 Jalan Nusyirwan Ismail Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, yang merupakan salah satu akses alternatif menuju Tenggarong, dengan menuntut pencairan atas pembebasan lahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Kami sengaja menutup jalan ini untuk menuntut pergantian pembebasan lahan sejak 2012, dan tidak akan membuka sebelum ada penyelesaian pembayaran," kata perwakilan warga yang mengaku pemilik lahan Siti Bulkis di Samarinda, Senin.
Dikemukakannya, jumlah pemilik lahan yang menuntut pembebasan lahan tersebut sebanyak 31 orang dengan luas 5,6 hektar, sedangkan panjang jalan yang diklaim sekitar 7,8 kilometer.
Lanjutnya, pada pertemuan dengan Pemkot, pihak pemilik lahan masing-masing disuruh membuka rekening dengan perjanjian akan dibayarkan pada 2014, ternyata sampai 2020 tidak ada, lalu pada 2021 pihaknya mulai bergerak, untuk menuntut janji tersebut.
"Dari pertemuan terkait sengketa lahan dengan pemerintah daerah pada Oktober 2022 lalu, pihak PUPR provinsi bersedia membayar ganti rugi, apabila ada kesesuaian dokumen tanah serta sudah diputuskan pengadilan, namun karena terlalu alot pergerakan maka kami tutup jalan hari ini," ujar Siti.
Ia menjelaskan, dahulu sebelum jalan ring road, daerah tersebut adalah kebun, sehingga warga Lok Bahu menopang kehidupan di situ. Sebenarnya pada pembangunan jalan, pihaknya sudah menghalangi kegiatan tersebut.
Kemudian, datang surat dari Sekda Samarinda saat itu Zulfakar yang akan melakukan penyelesaian pembebasan lahan pada anggaran 2014, sampai berlarut hingga saat ini , beberapa kali melakukan proses persidangan.
"Pokoknya kalau tanah kami belum dibayar, jalan ini akan terus ditutup, intinya kami minta Pemkot dan Pemprov harus bekerja sama menyelesaikan persoalan ini," tandas Siti.
Sementara itu, Wali Kota Samarinda Andi Harun menyampaikan bahwa jalan tersebut tidak seharusnya ditutup, sebab itu jalur umum masyarakat, dan meminta warga mengikuti proses jalannya pengadilan.
"Saya minta pihak Pemprov Kaltim juga harus pro aktif membereskan hal tersebut, jangan sampai berlarut-larut," ucap Andi Harun.
Terpisah, Kapolresta Samarinda Kombes Pol Ary Fadli menanggapi persoalan penutupan jalan oleh warga, bahwa pihaknya tetap menjaga lalu lintas jalan tersebut, sehingga masyarakat yang akan melalui tempat situ bisa melalui tempat tersebut dengan aman.
"Apabila ada warga yang akan melakukan penutupan terkait dengan permasalahan tersebut saya berpesan untuk tetap menjaga kondusifitas, tetap tertib karena proses tersebut kan sudah dilakukan upaya hukum di pengadilan," pesan Ary Fadli.
Lebih lanjut, Kapolresta menerangkan terkait rekayasa lalu lintas, tentunya kepolisian sudah mengantisipasi hal tersebut, dengan menurunkan anggota di lapangan.
Kemudian, upaya rekayasa juga sudah dilakukan, sehingga meski ditutup tempat tersebut tetapi kendaraan roda dua masih bisa lewat, sementara untuk kendaraan roda empat dialihkan maupun kendaraan roda enam nanti direkayasa untuk bisa melewati jalur alternatif.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023