Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) se- Kalimantan melakukan inisiasi pembangunan ekonomi hijau, seperti pengelolaan sumber daya alam yang ramah lingkungan, untuk mencapai pembangunan berkelanjutan sekaligus menyejahterakan masyarakat.
"Inisiasi pembangunan green economy (ekonomi hijau) ini dikemas dalam bentuk kuliah umum yang melibatkan sejumlah akademisi, bahkan ada pemateri ahli dari luar negeri," ujar Kepala KPw BI Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky Perdana Gojali di Samarinda, Jumat.
Kuliah Umum tersebut mengangkat tema "Green Economy is The New Source of Growth in Kalimantan" ( Ekonomi Hijau adalah Sumber Pertumbuhan Baru di Kalimantan) yang digelar di Ruang Lecture Theatre Universitas Mulawarman Samarinda.
Kegiatan internasional ini hasil kerja sama dari BI Kaltim, BI Kalimantan Selatan, United Nations - Sustainable Development Solutions Network (UN-SDSN), serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman.
Kuliah Umum di Samarinda pada 8 Februari lalu, katanya, fokus pada diseminasi konsep ekonomi hijau dan peta jalan implementasinya di Kaltim. Ekonomi Hijau tumbuh dari semangat pemerintah untuk melestarikan lingkungan, sekaligus menyejahterakan masyarakat.
Kuliah Umum internasional ini dihadiri oleh mahasiswa, ilmuwan riset, dan pemangku kebijakan di level pemerintah, serta perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri berbasis lahan di Kaltim.
Selain KPw BI se-Kalimantan dan Universitas Mulawarman, rangkaian kegiatan ini juga melibatkan dua perguruan tinggi lain yakni Universitas Tanjung Pura dan Universitas Palangkaraya, terutama terkait inisiatif perlindungan hutan hujan dan transisi hijau di Kalimantan.
Dalam Kuliah Umum ini terdapat tiga pemateri yang hadir yakni Prof Wing Thye Woo dari University of California, yang merupakan Vice President UN-SDSN, Prof Leong Yuen Yoong selaku Director of Sustainability Studies UN-SDSN, dan Yusliando selaku Plt Kepala Bappeda Provinsi Kaltim.
Ia mengatakan pengelolaan sumber daya alam harus diarahkan sejalan dengan prinsip ekonomi hijau, terutama berkaitan dengan karakteristik lingkungan di Kaltim.
Sementara Prof Widi Sunaryo selaku Ketua LP2M Universitas Mulawarman memberikan apresiasi atas kegiatan yang melibatkan banyak pihak ini, apalagi giat tersebut mengangkat topik internasional tentang pembangunan ekonomi hijau.
"Pembangunan ekonomi hijau erat kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau menuju pembangunan yang berkelanjutan, yakni untuk mencapai keseimbangan antara sosial, ekonomi, dan lingkungan," kata Widi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Inisiasi pembangunan green economy (ekonomi hijau) ini dikemas dalam bentuk kuliah umum yang melibatkan sejumlah akademisi, bahkan ada pemateri ahli dari luar negeri," ujar Kepala KPw BI Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Ricky Perdana Gojali di Samarinda, Jumat.
Kuliah Umum tersebut mengangkat tema "Green Economy is The New Source of Growth in Kalimantan" ( Ekonomi Hijau adalah Sumber Pertumbuhan Baru di Kalimantan) yang digelar di Ruang Lecture Theatre Universitas Mulawarman Samarinda.
Kegiatan internasional ini hasil kerja sama dari BI Kaltim, BI Kalimantan Selatan, United Nations - Sustainable Development Solutions Network (UN-SDSN), serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Mulawarman.
Kuliah Umum di Samarinda pada 8 Februari lalu, katanya, fokus pada diseminasi konsep ekonomi hijau dan peta jalan implementasinya di Kaltim. Ekonomi Hijau tumbuh dari semangat pemerintah untuk melestarikan lingkungan, sekaligus menyejahterakan masyarakat.
Kuliah Umum internasional ini dihadiri oleh mahasiswa, ilmuwan riset, dan pemangku kebijakan di level pemerintah, serta perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri berbasis lahan di Kaltim.
Selain KPw BI se-Kalimantan dan Universitas Mulawarman, rangkaian kegiatan ini juga melibatkan dua perguruan tinggi lain yakni Universitas Tanjung Pura dan Universitas Palangkaraya, terutama terkait inisiatif perlindungan hutan hujan dan transisi hijau di Kalimantan.
Dalam Kuliah Umum ini terdapat tiga pemateri yang hadir yakni Prof Wing Thye Woo dari University of California, yang merupakan Vice President UN-SDSN, Prof Leong Yuen Yoong selaku Director of Sustainability Studies UN-SDSN, dan Yusliando selaku Plt Kepala Bappeda Provinsi Kaltim.
Ia mengatakan pengelolaan sumber daya alam harus diarahkan sejalan dengan prinsip ekonomi hijau, terutama berkaitan dengan karakteristik lingkungan di Kaltim.
Sementara Prof Widi Sunaryo selaku Ketua LP2M Universitas Mulawarman memberikan apresiasi atas kegiatan yang melibatkan banyak pihak ini, apalagi giat tersebut mengangkat topik internasional tentang pembangunan ekonomi hijau.
"Pembangunan ekonomi hijau erat kaitannya dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau menuju pembangunan yang berkelanjutan, yakni untuk mencapai keseimbangan antara sosial, ekonomi, dan lingkungan," kata Widi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023