Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan satu dari 27 zona musim (zom) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Dasarian I Januari 2023 belum memasuki musim hujan.
"Hanya satu zom di NTT yang belum memasuki musim hujan yaitu zom 472 meliputi wilayah Kabupaten Kupang bagian tenggara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan bagian selatan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT BMKG Rahmattulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan iklim dasarian di NTT yang diperbaharui per 10 Januari.
Adji menjelaskan, meskipun daerah yang belum memasuki awal musim hujan bisa saja sudah diguyur hujan dengan curah hujan rendah.
Hal ini dikarenakan kondisi curah hujan harian fluktuatif atau dinamis karena sangat dipengaruhi kondisi geografis dan topologi wilayah, kondisi uap air di atmosfer, angin, dan labilitas udara atas, dan sebagainya.
Pada kondisi ini, kata dia, perlu dicermati secara baik oleh masyarakat terutama para petani ketika hendak menanam tanaman pertanian.
Jenis tanaman yang ditanam, kata dia, perlu disesuaikan dengan kondisi curah hujan yang ada sehingga memberikan peluang hasil untuk dipanen.
Menyinggung terkait perkiraan curah hujan pada Dasarian II Januari, Adji menyebutkan umumnya wilayah NTT akan mengalami curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter).
Adji mengingatkan masyarakat di 26 zom yang telah memasuki musim hujan agar tetap selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023
"Hanya satu zom di NTT yang belum memasuki musim hujan yaitu zom 472 meliputi wilayah Kabupaten Kupang bagian tenggara dan Kabupaten Timor Tengah Selatan bagian selatan," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II NTT BMKG Rahmattulloh Adji dalam keterangan yang diterima di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan perkembangan iklim dasarian di NTT yang diperbaharui per 10 Januari.
Adji menjelaskan, meskipun daerah yang belum memasuki awal musim hujan bisa saja sudah diguyur hujan dengan curah hujan rendah.
Hal ini dikarenakan kondisi curah hujan harian fluktuatif atau dinamis karena sangat dipengaruhi kondisi geografis dan topologi wilayah, kondisi uap air di atmosfer, angin, dan labilitas udara atas, dan sebagainya.
Pada kondisi ini, kata dia, perlu dicermati secara baik oleh masyarakat terutama para petani ketika hendak menanam tanaman pertanian.
Jenis tanaman yang ditanam, kata dia, perlu disesuaikan dengan kondisi curah hujan yang ada sehingga memberikan peluang hasil untuk dipanen.
Menyinggung terkait perkiraan curah hujan pada Dasarian II Januari, Adji menyebutkan umumnya wilayah NTT akan mengalami curah hujan kategori menengah (51-150 mili meter).
Adji mengingatkan masyarakat di 26 zom yang telah memasuki musim hujan agar tetap selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2023