Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Ketua Komisi  III DPRD Paser Miswan Thahadi  mengatakan, hingga kini dirinya tidak mengetahui secara pasti proyek pembangunan di lahan bekas Kantor Dinas Kesehatan di Jalan Sudirman, Tanah Grogot, karena tidak diberitahu oleh pemerintah daerah setempat.

“Kami di Komisi III benar-benar tidak tahu persisnya, apa yang akan dibangun di lahan itu, karena selama ini kami tidak ditembusi pihak eksekutif,” kata  Miswan dikonfirmasi, Kamis.

Menurut dia, informasi yang didapat, di lahan tersebut akan dibangun pertokoan tetapi ada juga informasi lain yang menyebutkan akan dibangun pusat jajanan dan makanan khas Paser.

“Pemerindah daerah harus secepatnya memberikan informasi yang benar dan pasti, apakah untuk pertokoan atau pusat jajanan dan makanan khas paser,” katanya.

Informasi yang benar dan pasti soal bangunan itu, kata politisi asal PKS  ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya konflik para pedagang di Plaza Kandilo maupun para pedagang di Kawasan Wisata Boga.

“Jika dijadikan pusat pertokoan, pedagang Plaza Kandilo akan protes, pun halnya demikian jika lahan itu dibangun pusat jajanan dan makanan khas Paser. Makanan khas Paser jumlahnya sedikit sementara lahan yang dibangun sangat luas, dikhawatirkan akan muncul pedagang baru yang memiliki kesamaan jenis makanan seperti yang dijual di Kawasan Wisata Boga,” ujarnya.

Sementara Ketua Paguyuban Pedagang Wisata Boga Marsono, yang dikonfirmasi mengatakan, dari informasi yang ia dapat, di lahan eks Dinas Kesehatan akan digunakan untuk menampung para pedagang yang berjualan di sepanjang tepian Sungai Kandilo Jalan Yos Sudarso.

“Kami sangat keberatan, semestinya kami, para pedagang di kawasan Wisata Boga yang menempati lahan itu,” kata Marsono.

Pada awalnya menurut dia, para pedagang wisata boga bersedia direlokasi ke Pasar Senaken, dengan syarat pemerintah daerah setempat membersihkan kawasan sepanjang tepian Sungai Kandilo dari para pedagang.

“Kok tiba-tiba para pedagang yang dilarang berjualan di tepian Sungai Kandilo diberikan tempat di lahan bekas kantor Dinas Kesehatan. Jelas kami sangat keberatan sebab mestinya kami yang diprioritaskan,” katanya.

Menurut Marsono, sejak pedagang Wisata Boga direlokasi ke Pasar Senaken, terjadi penurunan pendapatan.

Para calon pembeli, kata dia, enggan datang karena lokasinya jauh dari keramaian kota.

“Banyak pedagang yang mengeluh, bahkan ada yang hendak gulung tikar. Pokoknya, sangat memprihatinkan kondisinya,”kata dia.

Pantauan di lokasi bekas Kantor Dinas Kesehatan itu terlihat kegiatan pengerasan lahan dan hampir sebagain lahan sudah disemenisasi. (*)

Pewarta: R. Wartono

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013