Samarinda (ANTARA Kaltim)- Pembangunan sisi laut Pelabuhan Internasional Maloy, Kutai Timur, Kaltim, yang menggunakan dana dari APBN 2013 senilai Rp100 miliar, pekerjannya terus dikebut dan hingga kini telah selesai sekitar 50 persen.

“Dana yang sebesar Rp100 miliar itu digunakan untuk pembangunan pelabuhan pada sisi laut, yakni untuk pembangunan trestle dan dermaga sandar, ditargetkan pada akhir 2013 bisa tuntas 100 persen,” kata Kepala Bidang Perhubungan Laut Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) M Rizali di Samarinda, Kamis.

Pelabuhan internasional itu berada dalam kawasan ekonomi terpadu, yakni Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy, sehingga keberadaannya sangat strategis karena terletak pada lintasan Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II).

Lintasan tersebut merupakan alur laut perdagangan internasional. Jalur ini juga akan masuk dalam kawasan pusat ekonomi dunia masa depan (Pacific Rim).

KIPI Maloy juga masuk jalur interkoneksitas Kalimantan dan Sulawesi, yakni merupakan jalur regional lintas trans Kalimantan dan transportasi penyeberangan ferry Tarakan-Tolitoli dan  Balikpapan-Mamuju.

Pembangunan pelabuhan internasional itu menjadi salah satu prioritas untuk mendukung kawasan industri sawit berupa crude palm oil (CPO) dan turunannya di Kabupaten Kutai Timur khsusunya dan  perekonomian Provinsi Kaltim umumnya.

Di KIPI Maloy juga segera dibangun kawasan penunjang, seperti power plant berdaya 2x100 MW, jalur rel kereta api dan terminal batu bara.

Dalam area industri itu dibangun pelabuhan CPO dengan kemampuan di atas 100.000 DWT. Pada sisi darat dibangun di areal seluas 115,38 hektare dengan fasilitas kantor, gedung workshop, rumah pemadam kebakaran, dan perkantoran pengelola pelabuhan.

Di kawasan itu terdapat infrastruktur pendukung berupa jalan akses pelabuhan Maloy sepanjang 17 kilometer. Jalan ini dibangun dengan dana Rp229 miliar dari APBN 2011 melalui dana sisa anggaran lebih (SAL).

Selanjutnya adalah pembangunan jalan dalam kawasan industri Maloy sepanjang 8,5 kilometer, nilai yang digunakan sebesar Rp95 miliar dari APBD Kaltim 2012. Pembangunan kantor dan fasilitas pendukung Pelabuhan Maloy Rp39 miliar dari APBD Kaltim 2012 dan 2013.

Ada pula pembangunan fasilitas penyediaan air baku untuk KIPI Maloy dengan nilai Rp200 miliar, di antaranya untuk Bendung Kaliorang Rp30 miliar dari APBD Kaltim 2011-2012, untuk survei, investigasi dan desain Bendung Slangkau Rp2 miliar, dan untuk model test serta sertifikasi Bendung Kaliorang Rp1,2 miliar.

KIPI Maloy merupakan salah satu lokasi khusus (lokus) pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan yang masuk dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) di Kaltim.
   
Hasil perhitungan potensi sawit pada 2012, kelapa sawit yang telah tertanam di Kaltim seluas 961.802 hektare dari target sejuta hektare 2013 dan saat ini sudah melebih dari 1 juta hektare. Hal ini tentu sangat luar biasa karena produksi sawit di Kaltim akan meningkat.(*)

     


Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013