Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur, Edi Damansyah menyatakan Festival Erau yang mengusung tema "Erau Kutai Lawas, Balik Asal Kutai Lawas, Tunduk Sabda Sang Meruhum" mampu meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke Tenggarong.
"Terbukti selama sepekan Festival Erau digelar (25 September hingga 2 Oktober) jumlah wisatawan yang datang ke Tenggarong sangat banyak, karena kegiatan yang mengangkat budaya lokal ini diminati oleh masyarakat luas," ujar Edi Damansyah di Tenggarong, Senin.
Festival ini merupakan pemantik dalam menarik wisatawan lokal, nusantara, hingga mancanegara untuk datang ke Tenggarong khususnya maupun kawasan wisata di sekitar Tenggarong, bahkan daerah tujuan wisata di Kalimantan Timur juga diharapkan terkena imbas kunjungan wisatawan.
Menurutnya, Festival Erau digelar selain untuk meningkatkan kunjungan wisata, juga untuk meningkatkan perekonomian karena dengan naiknya pengunjung, dipastikan berimbas pada terjualnya berbagai produk ekonomi kreatif maupun produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
"Festival Erau juga merupakan ruang untuk memadukan aktualisasi seni dan budaya daerah, apalagi kegiatan ini telah menjadi acara spesial karena menjadi salah satu acara budaya terbesar di Tanah Air," ujarnya.
Setelah pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya pembatasan aktivitas sekitar dua tahun, termasuk Festival Erau yang tidak digelar selama dua tahun pula, maka ia bersyukur karena tahun ini kegiatan tersebut telah sukses digelar.
Kegiatan ini, katanya, merupakan salah satu komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya, yakni melalui Program Kukar Berbudaya dan Kukar Kaya Festival.
Dikatakannya, tahun 2016 Erau telah mendapat penghargaan nasional berupa Anugerah Pesona Indonesia Kategori Festival Budaya Terpopuler di Tanah Air, bahkan ditempatkan oleh Kemendikbud RI sebagai Warisan Budaya Non-Benda di Indonesia.
"Erau pun sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI sebagai salah satu kegiatan budaya terbesar di nusantara, sehingga tiap tahun acara ini akan terus digelar karena manfaatnya sangat luas baik dari sisi sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022
"Terbukti selama sepekan Festival Erau digelar (25 September hingga 2 Oktober) jumlah wisatawan yang datang ke Tenggarong sangat banyak, karena kegiatan yang mengangkat budaya lokal ini diminati oleh masyarakat luas," ujar Edi Damansyah di Tenggarong, Senin.
Festival ini merupakan pemantik dalam menarik wisatawan lokal, nusantara, hingga mancanegara untuk datang ke Tenggarong khususnya maupun kawasan wisata di sekitar Tenggarong, bahkan daerah tujuan wisata di Kalimantan Timur juga diharapkan terkena imbas kunjungan wisatawan.
Menurutnya, Festival Erau digelar selain untuk meningkatkan kunjungan wisata, juga untuk meningkatkan perekonomian karena dengan naiknya pengunjung, dipastikan berimbas pada terjualnya berbagai produk ekonomi kreatif maupun produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat.
"Festival Erau juga merupakan ruang untuk memadukan aktualisasi seni dan budaya daerah, apalagi kegiatan ini telah menjadi acara spesial karena menjadi salah satu acara budaya terbesar di Tanah Air," ujarnya.
Setelah pandemi COVID-19 yang mengharuskan adanya pembatasan aktivitas sekitar dua tahun, termasuk Festival Erau yang tidak digelar selama dua tahun pula, maka ia bersyukur karena tahun ini kegiatan tersebut telah sukses digelar.
Kegiatan ini, katanya, merupakan salah satu komitmen pemerintah daerah dalam melestarikan budaya, yakni melalui Program Kukar Berbudaya dan Kukar Kaya Festival.
Dikatakannya, tahun 2016 Erau telah mendapat penghargaan nasional berupa Anugerah Pesona Indonesia Kategori Festival Budaya Terpopuler di Tanah Air, bahkan ditempatkan oleh Kemendikbud RI sebagai Warisan Budaya Non-Benda di Indonesia.
"Erau pun sudah ditetapkan oleh Kemendikbudristek RI sebagai salah satu kegiatan budaya terbesar di nusantara, sehingga tiap tahun acara ini akan terus digelar karena manfaatnya sangat luas baik dari sisi sosial, budaya, pendidikan, dan ekonomi," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2022