Samarinda (ANTARA Kaltim) - Tarif rumah sewa atau kontrakan menjadi salah satu pemicu meningkatnya inflasi kota Samarinda, kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Samarinda, Edi Mariansyah, Selasa.

Sejak Agustus 2013 kata Edi Mariansyah, inflasi di Kota Samarinda mencapai 2,22 persen.

"Selain rumah sewa, pemicu meningkatnya inflasi ini juga disebabkan kenaikan harga perhiasan, daging ayam, bumbu makanan serta sayur-sayuran," ungkap Edi Mariansyah.

Rendahnya nilai tukar rupiah juga lanjut Edi Mariansyah menjadi pemicu lonjakan inflasi di daerah itu.

"Rendahnya nilai tukar rupiah juga berkaitan dengan nilai harga perhiasan yang sekarang ini di Kota Samarinda melonjak tinggi merupakan penyumbang inflasi tertinggi kedua setelah rumah sewa tadi," katanya.

"Tingginya inflasi ini tentu sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat," ungkap Edi Mariansyah yang juga menjabat sebagai Kabag Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda.

walaupun masih di bawah rata-rata nilai Inflasi nasional yang mencapai 7,94 persen, tetapi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Samarinda kata Edi Mariansyah terus melakukan pendataan kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok yang juga berimbas langsung pada naiknya nilai dolar.

Hal tersebut kata dia bagian dari upaya mengantisipasi terjadinya gejolak harga di pasaran.

"Selain langkah antisipasinya kami juga membentuk Tim Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (TPIHPS) yang juga melibatkan unsur Dinas Pertanian, Perikanan Peternakan, Pasar, Disperindag serta Bagian Ekonomi," ungkap Edi Mariansyah.

Melalui TPIHPS itu kata Edi Mariansyah diharapkan dapat membantu TPID dalam ikut serta memonitor harga kebutuhan pokok di pasar-pasar induk setiap hari.

"Sehingga kedepannya tidak ada lagi spekulan harga di pasaran yang dapat menganggu daya beli masyarakat. Karena berkaca kepada angka pertumbuhan ekonomi di Samarinda yang naik mencapai enam persen lebih tentu pasti akan berpotensi menimbulkan inflasi yang cukup tinggi," katanya.

"Memang sudah ada arah untuk menekan angka harga kebutuhan pokok khususnya bagi masyarakat yang sering mengkonsusmsi daging, dimana salah satunya Dinas Peternakan Samarinda saat ini telah mensosialisasikan untuk mencoba beralih kepada daging kelinci yang harganya lebih murah ditambah protein dan nilai gizinya lebih sehat untuk dikomsumsi," ungkap Edi Mariansyah.   (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013