Samarinda (ANTARA Kaltim) - Banjir merendam sejumlah kawasan, khususnya jalan protokol di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, setelah hujan mengguyur wilayah tersebut kurang lebih dua jam pada Senin sore.

Dari pantauan, kawasan yang tergenang, yakni di Simpang Empat Rumah Sakit Darjat dengan ketinggian air mencapai 40 sentimeter hingga 50 cm.

Genangan air yang merendam kawasan itu menyebabkan puluhan kendaraan roda dua mogok akibat nekat menerobos genangan air.

Bahkan, seorang ibu rumah tangga (IRT) yang mengendarai motor bersama anak bayinya nyaris menjadi korban kecelakaan saat melintas di tengah banjir dan tiba-tiba sebuah mobil yang melaju kencang menyebabkan gelombang air menghempas motornya.

Beruntung, warga dan sejumlah pengendara berhasil menolong IRT tersebut. Namun, bayinya yang tercebur di air saat terjatuh dari motor segera dilarikan ke rumah sakit.

"Ini sebagai dampak buruknya penanganan banjir dan pengelolaan lingkungan oleh Pemerintah Kota Samarinda," kata Carolus Tuah, Direktur Kelompok Kerja 30 (Pokja 30), sebuah lembaga swadaya masyarakat yang menyoroti berbagai persoalan sosial dan politik di Samarinda.

Di sela memantau banjir di Simpang Empat rumah Sakit Darjat, dia berujar,"Baru lebih satu jam hujan, genangan air dengan cepat naik, bahkan hanya beberapa saat saya berdiri di sini, ketinggian air sudah mencapai 30 cm."

Kawasan yang juga tergenang, yakni di sepanjang Jalan Basuki Rahmat hingga di depan rumah Wakil Wali Kota Samarinda Nuyirwan Ismail dan Kantor DPRD Kota Samarinda.

Banjir juga menggenangi salah satu jalan utama di Kota Samarinda yakni Jalan Kusuma Bangsa.

Ketinggian air di kawasan yang jarang tergenang tersebut mencapai 30 cm.

"Selama ini, Pemerintah Kota Samarinda menyatakan banjir disebabkan oleh faktor alam dan tidak pernah melihat secara realistis terjadinya pembukaan lahan oleh aktivitas tambang batu bara secara besar-besaran dan mereka (Pemkot Samarinda) terus memberikan izin kepada perusahaan tambang," kata Carolus Tuah.

Banjir terparah terlihat berlangsung di kawasan Simpan Empat Mal Lembuswana dengan ketinggia air lebih 50 cm.

Selain merendam jalan, banjir juga menggenangi rumah warga di Jalan dr. Sutomo hingga Jalan Ruhui Rahayu.

Banjir yang merendam kawasan itu menyebabkan kemacetan panjang akibat banyak pengendara yang terpaksa memutar arah karena takut terjebak banjir.

Banjir juga melanda kawasan di Jalan Siraj Salam dengan ketinggian air hingga 60 cm. (*)

Pewarta: Amirullah

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013