Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pesta Demokrasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur resmi dimulai dengan ditandai penyampaian visi dan misi tiga pasangan calon pemimpin rakyat Kaltim periode 2013-2018 di Gedung DPRD Kaltim, Sabtu (24/8).

Ketiga pasangan calon mengungkapkan secara panjang lebar mengenai visi dan misi mereka untuk menyejahterakan rakyat Kaltim dengan berbagai program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat jika mereka terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kaltim.

Pasangan nomor urut satu Awang Faroek Ishak dan Mukmin Faisyal berkomitmen akan melanjutkan program pembangunan yang telah dijalankan dalam lima tahun ini guna menyongsong periode 2013-2018 lebih baik.

"Dalam lima tahun ke depan, kami akan melanjutkan guna mewujudkan kemandirian dan kedaulatan pangan, mengentaskan kemiskinan, reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik," ujar Awang Faroek Ishak yang merupakan "incumbent" dalam Pilkada Kaltim 2013.

Gubernur Kaltim periode 2008-2013 itu mengatakan, ada beberapa hal mendesak yang harus ditangani dalam beberapa tahun mendatang karena di masa kepememimpinannya dalam lima tahun terakhir, program pembangunan itu masih berjalan sehingga belum tuntas.

Beberapa hal yang perlu penanganan itu antara lain terkait ketenagakerjaan, pembangunan infrstruktur, meningkatkan sumberdaya masyarakat, pembangunan lingkungan hidup, dan transportasi belum merata sehingga masih banyak daerah yang masih terisolir.

Pasangan nomor urut dua Farid Wadjdy dan Aji Sofyan Alex mengusung misi "Maju untuk Perubahan, Perubahan untuk Kemajuan".

"Visi kami antara lain terwujudnya Kaltim yang mandiri dan sejahtera, serta terbentuknya aparatur daerah yang amanah," kata Farid Wadjdy yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Kaltim periode 2008-2013.

Komitmen pasangan ini antara lain akan mengubah kebijakan agar pembangunan yang bersentuhan dengan masyarakat terus ditingkatkan.

Farid-Sofyan menyatakan tidak akan melakukan pembangunan mega proyek yang hasilnya tidak dinikmati masyarakat luas, sehingga anggaran pembangunannya akan lebih banyak digunakan untuk pengentasan kemiskinan, penciptaan lapangan kerja baru di sektor UMKM, dan pertanian dalam arti luas.

Sedangkan pasangan nomor urut tiga Imdaad Hamid-Ipong Muchlissoni, mengusung visi "Sejahtera Adil dan Bermartabat" dalam kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2013.

Empat misi yang mereka tawarkan adalah pertama mewujudkan Kaltim yang Maju, Merata dan Berkeadilan, kedua, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang partisipatif dan ketiga, mewujudkan masyarakat yang agamis, bermoral, cerdas, sehat, sejahtera dan mandiri.

"Keempat menciptakan kesempatan kerja dan berusaha secara merata dan berkeadilan dan kelima mewujudkan Kaltim sebagai pusat perekonomian di kawasan Indonesia Timur," kata Imdaad, mantan Wali Kota Balikpapan dua periode.

Adapun kontrak politik Imdaad-Ipong jika terpilih sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Kaltim periode 2013-2018 adalah Program Percepatan Pembangunan Desa Dengan Anggaran Rp1 sampai Rp5 miliar tiap desa tiap tahun.

Berikut ini profil singkat keenam putra terbaik Kaltim yang maju menjadi calon gubernur dan wakil gubernur periode 2013-2018 pada Pilkada Provinsi Kaltim yang akan dilaksanakan 10 September 2013.
   

Awang Faroek Ishak

Awang yang lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, 31 Juli 1948, adalah Gubernur Kalimantan Timur saat ini.

Sebelum menjadi Gubernur Kaltim, Awang adalah Bupati Kutai Timur pertama sejak pemekaran Kabupaten Kutai berdasarkan UU No. 47 Tahun 1999.

Kemudian pada saat maju untuk pencalonan Gubernur Kalimantan Timur, pada tahun 2003, ia mundur dari jabatan Bupati Kutai Timur, digantikan oleh wakil Bupati, Mahyudin.

Pada saat Pilkada Kutai Timur tanggal 12 Desember 2005, Awang dipilih oleh rakyat dan kemudian kembali menjabat Bupati sejak pelantikan tanggal 13 Februari 2006 sampai tahun 2011.

Awang kembali mencalonkan diri menjadi Gubernur Kaltim pada tahun 2008 dan akhirnya terpilih bersama pasangannya, Fariod Wadjdy.

Awang menamatkan Sekolah Rakyat di Tarakan, SMP dan SMA di Tenggarong, kemudian meneruskan ke Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP Malang, hingga meraih gelar sarjana S1 (1973) dan Magister Manajemen (1997) serta Magister Ketahanan Nasional Universitas Indonesia (1998).

Karirnya dimulai sebagai Staf Kantor Gubernur Kaltim (1973), Purek III Universitas Mulawarman (1978), Dekan FKIP Unmul (1982), anggota DPR/MPR RI dua periode (1987-1992 dan 1992-1997), menjadi Wakil Ketua Komisi II dan anggota Komisi X, Staf Ahli Gubernur Kaltim, Ketua Bapedalda Kaltim, Pjs. Bupati Kutai Timur (1999-2000), Bupati Kutai Timur (2000-2003 dan 2006-2008), dan Gubernur Kalimantan Timur (2008-sekarang).


HM Mukmin Faisyal HP

Mukmin yang maju mendampingi Awang Faroek sebagai calon wakil gubernur lahir di Sinjai, 13 Juni 1950.

Sebelum mencalonkan diri, Mukmin yang menyelesaikan pendidikannya mulai SD hingga sarjana di Balikpapan itu merupakan Ketua DPRD Kaltim periode 2008-2013.

Pria lima anak yang aktif berorganisasi sejak muda itu mengawali karirnya sebagai staf Bagian Personalia Kantor wali kota Balikpapan, staf Bagian Pengawas Keuangan merangkap tugas sebagai Kepala TU sub dit khusus Pemerintah Kota Balikpapan, Kasubag Adminstrasi Sub Dit Sospol, Kepala Tata Usaha Kantor Sospol, Anggota satgas Intel Operasi tumpas I, Anggota DPRD Kota Balikpapan, Lurah Manggar Baru, Wakil Ketua DPRD kota Balikpapan, Wakil Walikota Balikpapan, dan saat ini sebagai Ketua DPRD Provinsi Kaltim.


Farid Wadjdy

Farid yang lahir di Samarinda, 15 Maret 1954, saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Kaltim periode 2008-2013.

Ayah tiga anak itu menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Samarinda dan meraih gelar sarjana dari IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta serta menyelesaikan Program Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta pada 2004.

Aktivis organisasi sejak muda itu memulai karirnya sebagai Kepala Seksi Zakat dan Baitul Mal Kanwil Depag Prov. Kaltim tahun 1987-1995, Kepala Sub Bagian Kepegawaian Kanwil Depag Prov. Kaltim, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kanwil Depag Prop. Kaltim, Kepala bidang Kelembagaan Agama Islam Kanwil Depag Prop. Kaltim, Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama Propinsi Kalimantan Timur, dan saat ini sebagai Wakil Gubernur Kalimantan Timur, periode 2008-2013.

Farid meninggalkan tipe Pemimpin yang ‘seleb’. Tak membutuhkan riuh tepuk tangan saat program pembangunan masih sebatas kemungkinan. Dia menginginkan kerja nyata, yang kemudian kalau dipuji hasilnya, tak lantas membuatnya tinggi hati dan pamer keberhasilan. Pada suatu kesempatan, Farid pernah berucap, bahwa seorang pemimpin itu juga harus berani mengalah kepada bawahan. Itu lah bentuk kesabarannya ketika memimpin sebuah instansi pemeritahan dimana ia menjadi Wakil Gubernur.

Farid yang dikenal "low profile", bersahaja, tenang dan tetap memiliki sikap tegas dalam menyelesaikan persoalan.


Aji Sofyan Alex   

Pendamping Farid Wadjdy sebagai calon wakil gubernur ini lahir di Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kaltim, pada 22 Januari 1944.

Ayah empat anak itu menyelesaikan Sekolah Rakyat Samarinda pada 1956, SMP Negeri Samarinda pada 1960, SPMA Negeri Banjar Baru pada 1963, serta Sarjana Muda Ekonomi Universitas Mulawarman pada 1977.

Sebelum mencalonkan diri, pria yang aktif di sejumlah ormas itu menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim.

Ia memulai karirnya sebagai staf Dinas Pertanian Rakyat Daerah Kabupaten Kutai pada 1963-1964, staf Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Kaltim (Kasie, Kabag, Kasubdin) pada 1965-1995, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prov. Kaltim pada 1995-2005, serta jabatan terakhir sebagai Wakil Ketua DPRD Kaltim.


Imdaad Hamid

Imdaad yang lahir di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kaltim, 5 Juli 1944 adalah Wali Kota Balikpapan yang menjabat selama dua periode 2001-2006 dan 2006-2011.

Imdaad memulai kariernya dari staf Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, hingga terpilih menjadi Wali kota Balikpapan selama dua periode.

Sebelum menjabat sebagai wali kota, ia pernah menjadi Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Balikpapan dan Sekretaris Kota Balikpapan selama dua periode (1991-2001), mendampingi wali kota sebelumnya, Kol Inf H Tjutjup Suparna.

Selama kepemimpinannya sebagai wali kota telah banyak penghargaan yang diperoleh oleh pemerintah Kota Balikpapan, antara lain Zakat Award Bidang Kelembagaan Terbaik dari Departemen Agama (2009), Raskin Award dari Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (2009), Trophy Manggala Karya Bakti Husada (MKBH) dari DEPKES RI (2008), Penanganan Kawasan Kumuh Terbaik II dari Dep PU (2008), Penganugrahan Ekonomi Award dari Menteri Percepatan Pembangunan (2006), dan sebagainya.

Selain itu ayah enpat anak itu juga dinilai berhasil dalam pelestarian lingkungan hidup di Kota Balikpapan.


Ipong Muchlissoni

Pendamping Imdaad Hamid sebagai calon wakil gubernur Kaltim itu adalah mantan ketua DPW PKB Kaltim era kepemimpinan mantan Presiden RI KH Abdurrahman Wahib alias Gusdur, yang kemudian ditunjuk memimpin Partai Gerindra Provinsi Kaltim menggantikan ketua sebelumnya, Damanhuri.

Penunjukan Ipong yang lahir di Lamongan, Jawa Timur, 29 April 1967, sebagai Ketua Gerindra Kaltim dituangkan dalam SK DPP Partai Gerinda Nomor 08-0079/Kpts/DPP-GERINDRA/2012 yang ditandatangani Ketua Umum Prof Dr Ir Suhardi MSC, Sekjen H Ahmad Muzani SSos, dan disetujui Pembina Partai Gerindra H Prabowo Subianto.

Jika ditanya mengapa memilih Partai Gerindra? Ipong yang juga pengusaha sukses di Kaltim itu mengaku, karena Partai Gerindra ada kesamaan platform dan cita-cita dengan PKB yang pernah dipimpinnya di Kaltim, terutama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kebangsaan. (*)

Pewarta: Arief M

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013