Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian tahun anggaran 2013 menggulirkan dana Rp300 juta untuk pengembangan integrasi ternak ruminansia (memamah biak) di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Rimur agar populasinya meningkat.

"Demi keberhasilan program ini, Dirjen Peternakan sangat selektif sehingga pada 2013 hanya ada satu kelompok ternak di Kukar yang dipercaya menjalankan program integrasi ternak sistem ruminansia tersebut," ujar Kepala Dinas Peternakan Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Senin.

Dadang yang didampingi Kepala Bidang Perbibitan dan Budidaya ini melanjutkan, dana sebesar itu tidak langsung diserahkan kepada kelompok ternak, tapi sudah berupa ternak sapi sebanyak 31 ekor, agar dapat dikembangkan peternak yang diintegrasikan dengan tanaman pertanian setempat.

Menurutnya, integrasi antara tanaman pertanian dan ternak ruminansia dimaksudkan agar ada saling ketergantungan dan mendukung antara tanaman dan binatang ternak untuk memberikan efek ganda, yaitu efisiensi dan optimalisasi dalam penggunaan bahan lokal.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat, maka pengembangan ternak sapi sampai dengan 2014 akan tetap diarahkan pada pencapaian program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDS/K) yang di dalamnya juga menyangkut aspek pengembangan pakan.

Program pengembangan pakan ternak tetap mengacu pada pencapaian kemandirian bahan baku atau pakan yang dilakukan melalui berbagai kegiatan, di antaranya adalah aplikasi kegiatan integrasi ternak ruminansia, khususnya sapi potong.

Konsep integrasi ternak dalam usaha tani tanaman, baik tanaman perkebunan, tanaman pangan maupun hortikultura adalah menempatkan dan mengusahakan sejumlah ternak, tanpa mengurangi aktivitas dan produktivitas tanaman.

Bahkan keberadaan ternak harus dapat meningkatkan produktivitas tanaman, sekaligus dengan produksi ternaknya.

Integrasi ternak bertujuan agar terjadi sinergitas dan saling menguntungkan, sehingga akan dapat membantu mengurangi biaya produksi bagi ke duanya, yakni tanaman dapat tumbuh subur tanpa harus dibelikan pupuk, kemudian peternaknya tidak harus merumput.

Hal ini penting dicermati agar tujuan pengembangan integrasi ternak dengan berbagai komoditi sumber pakan dapat tercapai.

Untuk itu diperlukan optimalisasi peran pendampingan dari Dinas Peternakan, baik dinas di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota, sehingga peternak di lokasi integrasi dapat melaksanakan kegiatan ini dengan baik. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013