Samarinda (ANTARA Kaltim)- Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak mengharapkan agar para pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim, Periode 2013-2017 tidak dimasuki kepentingan politik.
"Pengurus KONI harus siap melayani, bukan minta dilayani serta tidak mencari materi dan kepuasan lain. KONI juga harus bebas dari unsur-unsur kepentingan politik," tegas Awang Faroek Ishak pada pelantikan Pengurus KONI Kaltim yang dilakukan Ketua KONI Tono Suratman. di Pendopo Lamin Etam, Senin (8/7).
Pengurus KONI juga diminta untuk menyusun program pembinaan atlet untuk peningkatan prestasi Kaltim pada ajang PON XIX 2016 di Jawa Barat. Gubernur juga berharap pelantikan ini dapat dijadikan titik awal untuk kemajuan olahraga dan prestasi Kaltim.
Kepengurusan baru ini diharapkan dapat mengubah Kaltim menjadi sentra pembinaan sejumlah cabang olahraga nasional dan dapat memberikan yang terbaik bagi Kaltim juga bagi bangsa dan negara.
“Dengan demikian Kaltim tidak saja berfikir untuk berprestasi secara nasional, tetapi dapat mengantar atletnya go internasional,“ harapnya.
Menurut dia, KONI Kaltim selama ini sudah berkiprah sangat baik, namun ke depan perlu terus ditingkatkan. KONI juga diminta terus menjalin hubungan baik dengan pemerintah, KONI Pusat, KONI Cabang Kabupaten/Kota, program Bapak Angkat serta Pengurus Cabang Olahraga terkait dengan pembinaan dan peningkatan prestasi atlet.
"Saya bangga dan memberi apresiasi tinggi pada tekad kuat KONI Kaltim untuk mempertahankan prestasi dan melakukan pengembangan serta pemberdayaan potensi olahraga selama ini yang sudah terbukti mampu melahirkan banyak atlet berpestasi di sejumlah cabang olahraga," kata Awang di hadapan sejumlah pengurus KONI Kaltim periode 2013-2017 yang dipimpin Zuhdi Yahya didukung 122 pengurus lain.
Sementara itu, Zuhdi Yahya mengatakan, usai pelantikan ini KONI Kaltim segera menyusun program-program konkrit dan strategi tentang keolahragaan yang realistis. "Mari kita bertekad untuk bekerja keras demi mewujudkan prestasi olahraga Kaltim dengan keterlibatan seluruh pihak," ujar Zuhdi Yahya.(Humas Prov Kaltim/Sar).
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013
"Pengurus KONI harus siap melayani, bukan minta dilayani serta tidak mencari materi dan kepuasan lain. KONI juga harus bebas dari unsur-unsur kepentingan politik," tegas Awang Faroek Ishak pada pelantikan Pengurus KONI Kaltim yang dilakukan Ketua KONI Tono Suratman. di Pendopo Lamin Etam, Senin (8/7).
Pengurus KONI juga diminta untuk menyusun program pembinaan atlet untuk peningkatan prestasi Kaltim pada ajang PON XIX 2016 di Jawa Barat. Gubernur juga berharap pelantikan ini dapat dijadikan titik awal untuk kemajuan olahraga dan prestasi Kaltim.
Kepengurusan baru ini diharapkan dapat mengubah Kaltim menjadi sentra pembinaan sejumlah cabang olahraga nasional dan dapat memberikan yang terbaik bagi Kaltim juga bagi bangsa dan negara.
“Dengan demikian Kaltim tidak saja berfikir untuk berprestasi secara nasional, tetapi dapat mengantar atletnya go internasional,“ harapnya.
Menurut dia, KONI Kaltim selama ini sudah berkiprah sangat baik, namun ke depan perlu terus ditingkatkan. KONI juga diminta terus menjalin hubungan baik dengan pemerintah, KONI Pusat, KONI Cabang Kabupaten/Kota, program Bapak Angkat serta Pengurus Cabang Olahraga terkait dengan pembinaan dan peningkatan prestasi atlet.
"Saya bangga dan memberi apresiasi tinggi pada tekad kuat KONI Kaltim untuk mempertahankan prestasi dan melakukan pengembangan serta pemberdayaan potensi olahraga selama ini yang sudah terbukti mampu melahirkan banyak atlet berpestasi di sejumlah cabang olahraga," kata Awang di hadapan sejumlah pengurus KONI Kaltim periode 2013-2017 yang dipimpin Zuhdi Yahya didukung 122 pengurus lain.
Sementara itu, Zuhdi Yahya mengatakan, usai pelantikan ini KONI Kaltim segera menyusun program-program konkrit dan strategi tentang keolahragaan yang realistis. "Mari kita bertekad untuk bekerja keras demi mewujudkan prestasi olahraga Kaltim dengan keterlibatan seluruh pihak," ujar Zuhdi Yahya.(Humas Prov Kaltim/Sar).
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013