Samarinda (ANTARA Kaltim)-Kenaikan harga BBM akan mempengaruhi semua lini ekonomi di Indonesia. Bagi dunia usaha, kenaikan harga BBM memberikan dampak cukup besar terhadap biaya produksi barang dan jasa.

Biaya bahan baku akan turut mengalami kenaikan, ongkos angkutan kota melonjak, ditambah dengan tuntutan karyawan untuk kenaikan upah yang pada akhirnya membuat marjin perusahaan mengecil. Pada akhirnya perusahaan akan menaikkan harga produk akhir.

Anggota DPRD Kaltim Wibowo Handoko mengatakan daya beli masyarakat juga menurun karena beban kenaikan harga BBM. Turunnya daya beli masyarakat mengakibatkan tidak terserapnya semua hasil produksi perusahaan, sehingga secara keseluruhan akan menurunkan penjualan yang pada akhirnya juga akan menurunkan laba perusahaan.

“Dampak dari kenaikan harga BBM ini tentu sangat berdampak luas terhadap semua sektor. Terlebih bagi dunia usaha kecil dan menengah dan yang baru merintis.

Oleh sebab itu pemerintah harus mencari solusi melalui sejumlah program peningkatan pengawasan dan menekan praktik high cost economy atau ekonomi berbiaya tinggi yang memberatkan dunia usaha,” kata Wibowo.

Hal itu dimaksudkan Wibowo agar pemerintah dapat mencapai indeks pertumbuhan ekonomi minimal menuju peningkatan. Hal ini harus diwaspadai karena dikhawatirkan akan banyak usaha kecil dan menengah yang gulung tikar karena tingginya biaya produksi.

“Selain pemerintah, para pelaku usaha juga dituntut harus mencari strategi-strategi baru untuk tetap menjaga stabilitas perusahaan.
Tetap menjaga kualitas barang dan jasa adalah salah satu cara agar produk tetap diminati oleh konsumen.

Jika produk berkualitas dan memiliki nilai yang cukup penting di mata para konsumen, maka adanya perubahan harga tidak terlalu dihiraukan para pelanggan,” beber Handoko. (adv/bar/dhi/met)

Pewarta:

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013