Penajam (ANTARA Kaltim) - Intensitas hujan yang meningkat sangat berisiko menimbulkan banjir di beberapa areal persawahan milik masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, karena areal persawahan tersebut berdekatan dengan daerah aliran sungai (DAS) Longkali yang mengalami sedimentasi tinggi.

Kabid Tanaman Pangan dan Holtikiultura Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DP3K) Kabupaten PPU, Misran Hariyadi, Selasa (2/7), mengatakan, intensitas hujan di wilayah PPU yang biasanya terjadi malam hari hingga pagi hari yang terjadi saat ini berisiko menimbulkan banjir dibeberapa titik lahan persawahan warga.

"Beberapa desa di wilayah Kecamatan Babulu rawan banjir, kalau intensitas hujan semakin meningkat. Terutama yang berdekatan dengan DAS Longkali yang saat ini, mengalami sedimentasi cukup tinggi," ujarnya.

Bebarapa desa di Kecamatan Babulu, menurut Misran, yang selama ini rentan terhadap banjir karena berdampingan dengan DAS Longkali, diantaranya Desa Sebakung 4 dan Sebakung 5. Serta Desa Sumber Sari, Desa Gunung Mulia dan Desa Gunung Makmur.

"Masyarakat petani di desa itu, harus dapat lebih waspada. Terutama, lebih perhatikan kondisi saluran irigasi yang telah mengalami pendangkalan akibat jarang dibersihkan," ujarnya.

Selain itu, Masyarakat petani di Kecamatan Sepaku, tambah Misran, juga memperhatikan kondisi saluran irigasi dan parit pembuangan agar risiko kebanjiran dapat lebih ditekan.

Kepala Desa Gunung Mulia, Oddang menjelaskan, dari luasan areal persawahan sekitar 800 hektare, 50 hektare diantaranya rawan kebanjiran akibat pendangkalan DAS Longkali. Dimana, dalam setahun terakhir, dua kali areal persawahan masyarakat kebanjiran.

"Kondisi pendangkalan DAS Longkali semakin parah, sudah dua kali sekitar 50 hektare sawah warga kebanjiran setahun ini," ujarnya.

Untuk mengantisipasi banjir tersebut, kata Oddang, telah meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum, Pemukiman dan Prasarana Wilayah (DPU Kimpraswil) untuk melakukan pengerukan kembali parit disekitar areal persawahan warga.

"Kondisi parit disekitar persawahan cukup parah karena jarang diperhatikan masyarakat dan petani harus dapat lebih peduli dan memperhatikan kondisi irigasinya agar selalu bersih sehingga dapat berjalan dengan maksimal," ucapnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2013